JAKARTA, KOMPAS.TV - Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menginformasikan bahwa Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir sedang bertandang ke Korea Selatan (Korsel).
Kepergian Menteri BUMN ke luar negeri itu untuk membahas kerja sama pengembangan vaksin virus corona (covid-19).
Baca Juga: Erick Thohir: Penguatan Upaya Penanganan Covid-19 Menunjukkan Hasil Positif
Arya mengatakan pemerintah melakukan berbagai kerja sama pengembangan vaksin dengan sejumlah negara, termasuk salah satunya Korea Selatan.
"Ini Pak Erick Thohir sekarang lagi ke Korsel, ini juga merupakan bagian dari langkah-langkah ini. Kemarin beliau sudah berangkat ke Korsel," ujar Arya, dalam acara NGOPI BUMN bertajuk BUMN Bahu Membahu Atasi Covid-19, Kamis (24/9/2020).
Sebagaimana diketahui sebelumnya, kerja sama pengembangan vaksin virus corona itu dilakukan melalui perusahaan BUMN.
Dalam hal ini adalah PT Bio Farma (Persero) tengah melakukan uji coba tahap ketiga vaksin covid-19.
Perusahaan BUMN kesehatan ini bekerja sama dengan produsen vaksin asal China, Sinovac dalam pengembangan vaksin.
Di samping itu, PT Kimia Farma (Persero) dan PT Indo Farma (Persero) dengan perusahaan teknologi kesehatan asal Uni Emirat Arab, G42.
Arya melanjutkan, selain kerja sama dengan pihak asing, Indonesia juga mengembangkan vaksin secara mandiri yakni vaksin Merah Putih oleh LBME Eijkman.
"Ini diharapkan tahun depan sudah bisa uji klinis dan 2022 sudah bisa produksi," tutur Arya.
Baca Juga: Aksi Massa Tuntut Erick Thohir Mundur
Menurut Arya, pemerintah fokus mengembangkan vaksin virus corona buatan dalam negeri lantaran kebutuhan Indonesia terhadap vaksin sangat besar, karena pemberian vaksin ini bisa lebih dari sekali dosis.
"Bukan berarti sekali vaksin ini bisa tahan seumur hidup. Maka, mau tidak mau, kami akan fokus untuk mengadakan vaksin buatan dalam negeri," kata Arya.
Pada kesempatan yang berbeda, Erick pernah menyatakan, pemerintah siap memproduksi sebanyak 250 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini, dimana produksi vaksin covid-19 ini dilakukan Bio Farma.
Di tengah tantangan ini, ia menyanggupi untuk mulai menyuntikkan vaksin kepada 30 juta hingga 40 juta orang pada Januari-Februari 2021.
Namun dengan syarat seluruh komponen pemerintah seperti TNI/Polri, lintas kementerian, dan pemerintah daerah turut berperan aktif membantunya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.