JAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menilai Pilkada 2020 pada 9 Desember 2020 berpotensi memunculkan klaster baru Covid-19.
Menurutnya dalam tahap pendaftaran saja, lebih dari 60 bakal calon Kepala daerah dinyatakan positif Covid-19. Belum lagi dari pihak anggota KPU pusat dan daerah yang juga terinfeksi virus corona.
Ia menilai sebaiknya Pilkada 2020 ditunda agar tidak menimbulkan banyak korban Covid-19.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tegaskan Tak akan Menunda Pilkada 2020, Apa Alasannya?
Namun jika Pilkada 2020 tetap digelar maka secara implisit pemerintah, DPR dan penyelenggara pemilu tidak menunjukkan rasa empati terhadap korban yang meninggal dunia akibat terjangkit Covid-19.
"Jika Pilkada tetap dilaksanakan 9 Desember sementara pemerintah gagal mengendalikan Covid-19, maka ini secara implisit tidak memiliki empati kepada mereka yang telah jadi korban wabah," ujar Azra, Selasa (22/9/2020). Dikutip dari Kompas.com.
Azra juga memiliki sikap tegas, jika dalam Pilkada 2020 9 Desember nanti. Dalam akun media soialnya. Ia menyatakan untuk Golput.
Hal ini sebagai solidaritas kemanusiaan bagi para korban yang wafat akibat wabah corona atau terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: DPR Putuskan, Tidak Ada Penundaan Pilkada 2020!
"Saya Golput Pilkada 9 Desember 2020 sebagai ungkapan solidaritas kemanusiaan bagi mereka yang wafat akibat wabah corona atau terinfeksi Covid-19," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.