PUEBLA, KOMPAS.TV - Seorang gadis kecil bernama Yaz meminta dokter untuk membiarkannya mati karena dia tak kuat dengan siksaan jika pulang ke rumah.
Yaz sebelumnya dilarikan ke rumah sakit karena mengalami sejumlah cedera parah dan tanda-tanda kekerasan seksual akibat dipukuli pada 21 Agustus lalu.
Seperti dikutip Mirror, Yaz yang masih berusia 7 tahun itu dikabarkan menjadi korban penyiksaan anak oleh orang tuanya.
Baca Juga: Bom Bekas Perang Dunia II Meledak saat Dibersihkan, 2 Pekerja Tewas
Saat dilarikan ke Rumah Sakit de Las Margaitas di Puebla, Meksiko, dokter mengatakan dia mengalami pendarahan dalam.
Selain itu, Yaz juga mengalami luka pada lambungnya, luka bakar dipunggung, luka bakar bekas rokok di tangan dan pundak, serta adanya tanda-tanda kekerasan seksual.
Dokter mengatakan kepada pihak penyelidik apa yang Yaz katakan kepadanya.
"Saya ingin mati. Saya tak ingin pulang ke rumah, karena orang tua saya selalu memukuli,” ujar dokter menirukan ucapan Yaz.
Yaz dilaporkan di bawa ke dokter oleh tetangga yang menyaksikan siksaan brutal yang dirasakan.
Baca Juga: Plakat yang Melambangkan Transisi Thailand Menuju Demokrasi, Dicopot Dalam Waktu Kurang dari 24 Jam
Orang tua Yaz, Rafal N dan Alejandra N saat ini telah ditangkap oleh pihak yang berwenang.
Jaksa Penuntun Umum Negara Bagian Puble memberikan tuduhan kekerasan rumah tangga dan penelantaran anak kepada keduanya.
Sedangkan paman dari Yaz telah melarikan diri seusai dituduh melakukan kekerasan seksual kepadanya.
Baca Juga: Menyusup Lewat Jalur Laut ke Malaysia, 5 WNI Tenggelam dan Tewas
Selain itu, saat ini kepolisian juga tengah menginvestigasi kematian dari adik Yaz yang meninggal Juni lalu saat berusia tiga tahun.
Pada laporan resminya, adik Yaz meninggal karena mengalami gangguan pernapasan yang tak disengaja.
Namun karena kejadian ini, Badan Pembangunan Integritas Keluarga (DIF) akan kembali membuka kasus tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.