Kompas TV nasional update corona

Muncul 7 Gejala Baru Covid-19 dan Ini yang Harus Dilakukan

Kompas.tv - 20 September 2020, 21:39 WIB
muncul-7-gejala-baru-covid-19-dan-ini-yang-harus-dilakukan
Ilustrasi: ancaman virus corona (covid-19) dengan mikro droplet. Muncul 7 Gejala Baru Covid-19 dan Ini yang Harus Dilakukan. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gejala umum infeksi virus corona atau Covid-19 sudah banyak diketahui masyarakat. Contohnya seperti munculnya batuk kering, demam, sesak napas, sakit otot, sakit tenggorokan, hingga kehilangan kemampuan indra penciuman.

Tidak hanya itu, ada pula gejala dalam bentuk ruam kulit yang aneh, tanda dari kuku kaki, bahkan konjungtivis atau mata merah.

Baca Juga: Kesiapan Tower 4 Wisma Atlet Untuk Pasien Covid-19 Tanpa Gejala

Namun, ada sejumlah gejala yang baru saja terungkap belakangan ini. Munculnya gejala baru ini berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman para dokter yang menangani kasus tersebut.

Melakukan pemeriksaan dan mencari bantuan profesional memang merupakan langkah yang paling tepat ketika merasakan gejala yang mengganggu.

Berikut ini gejala-gejala baru yang muncul sebagaimana dikutip dari Kompas.com:

1. Silent Hypoxia

Gejala aneh ini bahkan mengejutkan bagi sebagian dokter yang sudah berpengalaman puluhan tahun.

Gejala ini membuat pasien menderita infeksi paru-paru kronis, dengan tingkat oksigen yang sangat rendah. Namun, tidak ada masalah pernapasan sama sekali.

Dalam sebuah opini yang ditulis untuk New York Times, Richard Levitan, MD, menjelaskan lebih dalam tentang hal ini.

Dia mengatakan, kebanyakan pasien dengan kondisi tersebut dilaporkan sakit selama seminggu atau lebih dengan gejala demam, batuk, sakit perut dan kelelahan, tetapi napas mereka menjadi pendek di hari mereka datang ke rumah sakit.

"Pneumonia mereka jelas telah berlangsung selama berhari-hari, tetapi saat mereka merasa harus pergi ke rumah sakit, mereka seringkali sudah dalam kondisi kritis," ungkap dia.

2. Pembekuan Darah dan Stroke

Salah satu gejala Covif-19 yang terkadang mematikan berkaitan dengan pembekuan darah yang tidak normal.

Ahli radiologi intervensi Yale Medicine yang berspesialisasi dalam prosedur jantung yang dipandu gambar, Hamid Mojibian, MD memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan, otopsi pasien Covid-19 menunjukkan mikroemboli (gumpalan kecil) di berbagai organ yang menjelaskan beberapa disfungsi organ pada pasien.

"Pasien Covid-19 memiliki risiko lebih tinggi untuk membentuk gumpalan darah arteri yang bisa sangat berbahaya," kata dia.

Namun, tingkat berbahayanya bergantung pada di mana gumpalan terbentuk atau bermigrasi.

"Semua organ dalam tubuh kita bergantung pada darah yang dibawa melalui sistem arteri untuk berfungsi dengan benar." "Setiap gangguan suplai darah dapat mengakibatkan konsekuensi yang parah," tambah Mojibian.

Ada sejumlah laporan pembekuan terjadi di aorta, arteri ginjal (menyebabkan infark ginjal), dan tungkai (menyebabkan kaki hitam dan gangren).

Namun, yang paling merusak adalah gumpalan di pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan stroke, bahkan pada orang yang lebih muda.

Baca Juga: Viral Ajakan Sebar Corona oleh 2 Pasien di Semarang, Ini Penjelasan Ganjar Pranowo

3. Penyakit Mirip Sindrom Kawasaki

Pada 6 Mei lalu, otoritas negara bagian New York mengeluarkan peringatan yang menjelaskan bahwa ada 64 anak di negara bagian tersebut dirawat di rumah sakit dengan kondisi aneh.

Para dokter menggambarkan kondisi mereka seperti "sindrom inflamasi multisistem pediatrik."

"Secara klinis menyerupai proses inflamasi masa kanak-kanak lainnya, penyakit kawasaki." Demikian diungkapkan profesor pediatri sekaligus dokter penyakit menular pediatrik dari Yale School of Medicine, Thomas Murray, MD.

Contoh gejala yang harus diwaspadai orangtua antara lain demam tinggi yang berkepanjangan, mata merah, ruam, nyeri otot, muntah, dan diare.

Biasanya, kondisi ini terjadi beberapa hari setelah infeksi awal.

4. Masalah Pencernaan



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x