Khabib Nurmagomedov Merasa Tak Sebanding dengan Muhammad Ali

MOSKOW, KOMPAS.TV - Juara kelas ringan UFC, Khabib Nurmagomedov akhirnya angkat bicara setelah disejajarkan dengan legenda tinju dunia, Muhammad Ali.

Khabib saat ini merupakan petarung terbaik di UFC. Terbukti dari torehan 28 kemenangan tanpa pernah kalah.

Dia juga sukses mengalahkan salah satu petarung UFC terbaik lainnya, Conor McGregor pada 2018 lalu.

Baca Juga: Merasa Superior, Khabib Nurmagomedov Tak Lagi Tertarik Hadapi Conor McGregor

Laga tersebut juga yang membuat namanya sebagai seorang petarung kian harum.

Hal itu yang kemudian membuat Khabib disamakan dengan Muhammad Ali, petinju terbaik di eranya.

Tetapi menurut Khabib, pencapaian Ali dengan dirinya tindak bisa dibandingkan.

“Saya pikir membandingkan Ali dengan saya tidaklah tepat. Jika kita berbicara bahwa kami sama-sama juara dan juga seorang muslim, mungkin yang sama,” tuturnya dikutip dari Essentially Sport.

Baca Juga: Demi Hormati Kontrak, Khabib Nurmagomedov Tak Akan Hadapi Floyd Mayweather

“Tetapi yang dilakukannya di luar ring, tak bisa dibandingkan dengan saya. Saat itu dia merupakan juara. Dia pun berasal dari ras yang berbeda dan kala itu orang kulit hitam diperlakukan dengan buruk di Amerika,” lanjut Khabib.

Khabib pun mengungkapkan meski Ali seorang juara, sebagai orang berkulit hitam dia kerap diperlakukan tak adil.

“Jika menilik biografi-nya, dia bahkan tak dilayani di restoran. Dai membuang medali emasnya. Dia juga mengubah sikapnya terkait ras-nya cukup besar. Jadi kami tak bisa dibandingkan, ”ujar petarung yang dijuluki The Eagle itu.

Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Ternyata Pernah Sambangi Rumah Mike Tyson

Ali sebelumnya pernah menjuarai tinju kelas berat dunia. Dia pun sosok yang dikenal memiliki kemampuan dalam memprovokasi lawannya.

Ali sendiri sudah meninggal dunia pada 3 Juni 2016 lalu pada usia 74 tahun setelah berjuang melawan penyakit Parkinson.

Sementara itu, Khabib akan menghadapi pertarungan untuk mempertahankan gelar juaranya melawan Justin Gaethje di Uni Emirat Arab (UEA), Oktober nanti.