KIEV, KOMPAS.TV - Ribuan peziarah Yahudi yang ingin memasuki Ukraina akhirnya harus tertahan di perbatasan Ukraina dan Belarusia.
Mereka ingin memasuki Ukraina melalui Belarusia untuk berziarah ke makam Rabbi Hasidic, Nachman of Bratslav yang meninggal pada 1810, di daerah Uman.
Sudah menjadi kebiasaan bagi Yahudi Ultraortodoks untuk mengunjngi makam Nachman of Bratslav setiap September saat Rosh Hashanah atau Tahun Baru Yahudi.
Baca Juga: Malaysia Longgarkan Aturan Imigrasi, Pelajar Boleh Masuk dengan Syarat Ketat
Namun, tahun ini usaha mereka terhambat karena Ukraina menutup perbatasannya akibat Covid-19.
Pejabat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Mykhailo Apostol mengungkapkan para peziarah itu tak boleh melewati perbatasan.
“Ukraina telah menutup perbatasan untuk orang asing, dan hal itu tak akan berubah bagi para peziarah Hasidic,” tuturnya dikutip dari Haaretz.
Baca Juga: Berniat Mempererat Hubungan dengan Kim Jong-Un, Trump Ingin Kirim Rodman ke Korea Utara
“Saat ini cuaca semakin dingin dan kami menyarankan mereka kembali ke Balarusia, beli tiket dan kembali pulang,” tambah Apostol.
Menteri Pendidikan Israel Zeev Elkin mengungkapkan lewat cuitannya di Twitter, bahwa usaha pihaknya untuk meyakinkan Ukraina untuk memberikan izin para peziarah untuk masuk telah gagal.
Sementara itu, salah seorang peziarah, Haim Weitshandler mengatakan saat ini ada sekitar 1.500 orang peziarah di perbatasan.
Jumlah tersebut termasuk anak-anak dan bayi. Dia pun mengatakan kondisi mereka memprihatinkan.
Baca Juga: 5 Negara Muslim Ini Disebut Akan Jalani Normalisasi Hubungan dengan Israel
“Ini tidaklah baik. Sangat dingin, kehujanan dan semua orang tidur di jalanan. Tidak ada kamar mandi, toilet dan sebagainya,” ujar dia.
Weitshandler mengungkapkan para peziarah diberikan makanan, tetapi sedikit yang mendapatkan bantuan.
Meski begitu, Pejabat Ukraina yang berwenang mengungkapkan kondisi saat ini sudah ditangani dengan baik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.