NEW DELHI, KOMPAS.TV - Virus corona di India hari ini tembus hingga 5 juta kasus. Jumlah penderita dikhawatirkan masih akan terus melonjak, karena sistem perawatan kesehatan yang lemah di puluhan ribu kota dan desa yang miskin disana.
Kementerian Kesehatan melaporkan 90.123 kasus baru dalam 24 jam terakhir. Jumlah ini menambah total kasus yang sudah terkonfirmasi menjadi 5.020.359, atau sekitar 0,35% dari 1,4 miliar populasi. Jumlah korban tewas dalam 24 jam terakhir adalah 1.290 jiwa, dengan total korban jiwa mencapai 82.066 orang.
Total kasus di India semakin mendekati Amerika Serikat (AS) dengan 6,6 juta kasus. Namun diperkirakan India akan melampaui AS dalam beberapa minggu ke depan. India melaporkan rekor tertinggi harian sejumlah 97.570 kasus pada 11 September lalu dan telah bertambah lebih dari 1 juta kasus dalam bulan ini saja. Para ahli memperingatkan bahwa tingkat kematian di India dapat meningkat dalam beberapa minggu mendatang, jika pembatasan lockdown dilonggarkan di daerah berisiko tinggi.
Dr. Gagandeep Kang, pakar penyakit menular dari Christian Medical College di negara bagian Vellore, India selatan, mengatakan bahwa peningkatan jumlah kasus di India tidak dapat dihindari. Tetapi negara itu masih memiliki kesempatan untuk mencoba membatasi kasus melalui strategi pengujian dan mengisolasi tempat-tempat yang terkena dampak.
Sebagian besar kematian di India terkonsentrasi di kota-kota besar, yaitu Mumbai, Delhi, Bengaluru, Chennai dan Pune. Namun ada juga kota-kota lebih kecil seperti Nagpur yang telah melaporkan lebih dari 1.000 kematian.
Negara bagian Maharashtra dengan lebih dari 1 juta kasus tetap menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak Covid 19 di India. Setelah Maharashtra, negara bagian lain yang juga terkena dampak cukup parah adalah Andhra Pradesh, Tamil Nadu, Karnataka dan Uttar Pradesh. Negara-negara bagian ini menyumbang lebih dari 60% kasus virus korona di negara tersebut.
Kementerian Kesehatan mengatakan 155 petugas kesehatan, termasuk 46 dokter, telah meninggal sejauh ini karena COVID-19.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.