YERUSALEM, KOMPAS.TV- Militan di Gaza menembakkan roket ke wilayah Israel dan pesawat-pesawatnya. Kejadian ini merupakan bentuk protes terhadap penandatanganan pakta normalisasi hubungan diplomatik yang ditandatangani Israel dengan Uni Emirat Arab (UAE) dan Bahrain pada Selasa (15/9/2020).
Di pihak yang berseberangan, militer Israel pun menyatakan telah melancarkan sekitar 10 serangan udara di Gaza yang dikuasai Hamas pada Rabu pagi. Selain itu, sebanyak 15 roket telah ditembakkan dari wilayah Gaza ke komunitas Israel di dekat perbatasan.
Pada hari Selasa, sebuah roket dari Gaza juga menghantam kota pantai Ashdod di Israel dan melukai dua orang. Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan penandatanganan normalisasi hubungan diplomatik antara Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain yang dilaksanakan di Gedung Putih, Amerika Serikat.
Seperti dilansir dari Reuters, tidak ada korban yang dilaporkan dari kedua pihak atas pertempuran yang terjadi di perbatasan Israel-Gaza ini. Militer mengatakan delapan roket yang diluncurkan pada Rabu dicegat oleh sistem anti-rudal Iron Dome.
Dalam sebuah pernyataan, militer mengatakan target di Gaza adalah pabrik pembuatan senjata dan bahan peledak, serta sebuah senyawa yang digunakan oleh Hamas untuk pelatihan dan eksperimen roket.
Tanpa menyebut faksi tertentu, kelompok Jihad Islam di Gaza mengatakan bahwa serangan ini dilakukan sebagai tanggapan atas serangan udara yang dilakukan Israel.
Warga Palestina yang ingin merdeka, memandang kesepakatan yang ditengahi AS tersebut sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan mereka. Palestina menyebut normalisasi hubungan antara Israel dengan UAE dan Bahrain sebagai “tusukan dari belakang yang berbahaya”.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.