JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tentang Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) meminta Rp 500 miliar untuk proses paperless tengah ramai diperbincangkan.
Staf Khusus (Stafsus) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Arya Sinulingga, bahkan turut merespons tudingan Ahok tersebut.
Baca Juga: Peruri Minta Rp 500 Miliar, Ahok: Sama Saja Sudah Dapat Uang Pertamina Enggak Mau Kerja Lagi
Menurut Arya, kerja sama Peruri dan Pertamina itu merupakan business to business.
"Itu kan B to B. Peruri juga punya ruang untuk berbisnis dengan Pertamina," katanya saat memberikan keterangan video kepada Kompas TV, Selasa (15/6/2020).
Sementara masalah uang Rp 500 miliar, lanjut Arya, hal tersebut menyangkut harga yang harus disepakati keduanya. Pertamina tinggal melakukan negosiasi saja.
"Itu mereka koordinasi saja untuk masalah harga. Kalau memang harganya nggak layak, ya ditawar, kalau layak ya dibeli," jelas Arya.
Baca Juga: BUMN Jawab Tudingan Ahok soal Banyak Pejabat Titipan, Begini Katanya
Peruri Dituding Minta Uang
Sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok heran dengan Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri) yang minta Rp 500 miliar untuk proses paperless di Pertamina.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) itu menilai besaran dana yang diminta Peruri tersebut tidak masuk akal.
"Saya lagi paksakan tanda tangan digital, tapi Peruri bindeng juga masa minta Rp 500 miliar untuk proses paperless di kantor Pertamina. Itu BUMN juga," ucap Ahok dalam cuplikan video Youtube kanal POIN Selasa (15/9) dikutip dari Kontan.co.id.
Baca Juga: Ahok Bongkar Bobrok Pertamina, Dari Pejabat Titipan Hingga Gaji Yang Tak Masuk Akal
Menurutnya, dengan memperoleh dana sebesar itu dari Pertamina, maka Peruri tidak akan melaksanakan tugasnya lagi.
Selain itu Ahok juga mengibaratkan Peruri sebagai ular sanca.
"Itu sama saja udah dapat uang Pertamina enggak mau kerja lagi, tidur 10 tahun jadi ular sanca, jadi ular piton," pungkas Ahok.
Baca Juga: Ahok Beri Saran Kementerian BUMN Dibubarkan, Apa Alasannya?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.