Kompas TV internasional kompas dunia

Pemerintah UAE Setuju Untuk Berikan Vaksin Corona Pada Petugas Medis

Kompas.tv - 15 September 2020, 12:21 WIB
pemerintah-uae-setuju-untuk-berikan-vaksin-corona-pada-petugas-medis
Putra Mahkota Dubai Sheikh Hamdan bin Mohammed Al-Maktoum memeriksa rumah sakit lapangan di Dubai World Trade Center selama upacara peresmian pada 18 April 2020 (Sumber: MEDIA OFFICE OF SHEIKH HAMDAN BIN MOHAMMED AL MAKTOUM / AFP )
Penulis : Tussie Ayu

DUBAI, KOMPAS.TV- Meskipun masih dalam tahap pengujian fase ketiga, namun pemerintah Uni Emirat Arab (UAE) telah memberikan persetujuan darurat kepada petugas kesehatannya untuk menggunakan vaksin Covid 19. Pemberian vaksin ini diharapkan menjadi perlindungan kesehatan bagi petugas medis dari penularan Covid 19.

"Penggunaan darurat vaksin ini sepenuhnya sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang memungkinkan peninjauan ulang yang lebih cepat terhadap prosedur perizinan," ujar Menteri Kesehatan UAE Abdulrahman Al-Owais.

Vaksin yang digunakan UAE merupakan satu dari 26 vaksin di dunia yang telah mencapai tahap uji coba pada manusia. Vaksin ini dikembangkan oleh perusahaan farmasi yang berbasis di China, yaitu Sinopharmin. UEA dipilih untuk pengujian tahap ketiga pada manusia. Uji coba dimulai pada bulan Juli lalu, dan dilakukan bersama dengan perusahaan G42 Healthcare yang berbasis di Abu Dhabi.

Al-Owais mengatakan, hasil dari uji coba tahap ketiga menunjukkan bahwa vaksin ini aman, efektif dan menghasilkan respons yang kuat melalui pembentukan antibodi melawan virus. "Langkah-langkah ini diambil dengan tujuan melestarikan kehidupan jutaan orang dan memberikan perawatan kesehatan bagi yang terinfeksi," ujarnya.

Dr. Nawal Al-Kaabi, kepala Komite Klinik Nasional untuk Virus Corona, mengatakan sekitar 31.000 sukarelawan yang berasal dari 125 negara telah mengambil bagian dalam uji klinis. Dia mengatakan, sejauh ini hanya ada efek samping ringan yang dilaporkan pada penggunaan vaksin. Tidak ada relawan yang mengalami efek samping berat.

Pengumuman penggunaan vaksin muncul di tengah lonjakan kasus COVID-19 baru di UEA, yang mencapai 1.007 kasus pada hari Sabtu lalu. Jumlah ini merupakan yang tertinggi sejak dimulainya pandemi. Pada hari Senin (14/9/2020) saja, terdapat 777 kasus baru di negara ini.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit, vaksin yang digunakan merupakan jenis vaksin tidak aktif, yang dibuat dari virus yang sudah dimatikan. Metode pembuatan vaksin seperti ini telah digunakan untuk melawan penyakit lain, seperti influenza dan campak.

Sebelumnya, Rusia telah menjadi negara pertama di dunia yang memberikan persetujuan regulasi untuk vaksin virus corona. Pada Agustus lalu, negara Vladimir Putin ini telah meloloskan pemberian vaksin kepada warganya, setelah kurang dari dua bulan pengujian pada manusia.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x