Polisi Dalami Motif Penusukan Syekh Ali Jaber

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.TV - Polisi telah menangkap pelaku penusukan Syekh Ali Jaber. Kini polisi tengah mendalami motif pelaku menusuk ulama yang sedang berdakwah itu.

"Pelakunya sudah ditangkap, masih kami dalami motifnya," kata Kapolsek Tanjung Karang Barat AKP David Jackson saat dihubungi, Minggu (14/9/2020), dikutip dari Tribunnews.

Pelaku penusukan sendiri ditangkap oleh jamaah yang sedang menghadiri di lokasi Syekh Ali Jaber sedang berdakwah. Kemudian pelaku diserahkan kepada pihak kepolisian.

Baca Juga: Syekh Ali Jaber: Tusukannya Cukup Keras sampai Separuh Pisau Masuk ke Dalam

Pelaku sempat babak belur dipukuli oleh jamaah. Pasalnya, pelaku melakukan penusukan saat Syekh Ali Jaber sedang memberikan kajian keagamaan di Masjid Afaludin, Bandar Lampung.

Diketahui, pelaku naik ke panggung dan langsung menusuk ke arah perut Syekh Ali Jaber. Beruntung, Syekh Ali Jaber sempat menghindar dan mengenai bahu kanannya.

Panitia acara segera membawa Syekh Ali Jaber ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan luka tusuk di bahunya.

Usai mendapatkan perawatan, Syekh Ali Jaber masih menyempatkan melanjutkan kajian keagamaannya kepada para jamaah.

Aksi penusukan ini sempat terekam oleh ponsel jamaah, dan viral di media sosial.

Baca Juga: Video Detik-detik Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung

Pelaku Penusukan Diduga Alami Gangguan Jiwa
Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi pengajian di Masjid Afaludin, Bandar Lampung.

Kejadian bermula saat Syekh memberikan pengajian kepada para jamaah. Saat melakukan sesi tanya jawab, tiba-tiba ia diserang oleh orang tak dikenal.  

Pelaku diketahui memiliki inisial nama AA (24). Ia juga diketahui tinggal tak jauh dari lokasi kejadian.

Menurut keterangan dari orang tua pelaku, AA mengalami gangguan jiwa.

Hal ini diungkapkan oleh Kapolda Lampung, Irjen Purwadi Arianto saat diwawancara wartawan (13/9).

“Adapun modus operandi dari pada pelaku saat ini yang bersangkutan menurut keterangan orang tuanya mengalami gangguan jiwa," ungkap Kapolda Lampung.