MANAMA, KOMPAS.TV - Keinginan Pemerintah Bahrain untuk melakukan normalisasi hubungan dengan Israel rupanya mendapat tentangan dari rakyatnya.
Bahrain dikabarkan telah mengikuti langkah Uni Emirat Arab (UEA) yang sudah menjalin normalisasi hubungan dengan Israel.
Sama halnya dengan UEA, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjadi mediator untuk hubungan kerja sama tersebut.
Baca Juga: Terkenal Sadis, Kim Jong-Un Hukum Mati 5 Pejabat Seusai Pertanyakan Kebijakannya
Menteri Luar Negeri Bahrain, Abdullatif bin Rashid Al-Zayani mengatakan normalisasi hubungan ini menjadi langkah penting untuk perdamaian di Timur Tengah.
Normalisasi ini jelas membuat Palestina berada dalam posisi terjepit. Mereka bahkan mengatakan langkah itu sebagai tusukan dari belakang berikutnya.
Tetapi berebda dengan UEA yang didukung rakyatnya, langkah Pemerintah Bahrain itu ditentang oleh rakyatnya.
Mereka pun mengungkapkan rasa frustasinya di media sosial. Hastag #Bahrainis_against_normalisation dan #NormalizationIsBetrayal trending di Twitter.
Baca Juga: Wanita Prancis Diperkosa di Depan Anaknya, Unjuk Rasa Meledak di Pakistan
Pihak oposisi Al-Wefaq mengkritik dengan keras keputusan Pemerintah Bahrain tersebut.
“Kesepakatan antara rezim lalim Bahrain dengan Pemerintan penjajang Zionis adalah pengkhianatan terhadap Islam dan Arab serta telah keluar dari consensus Islam, Arab dan nasional,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari Al-Jazeera.
Sejumlah grup anti-normalisasi baik di Bahrain maupun di luar negara tersebut mengungkapkan bahwa tindakan yang dilakukan pemerintah negaranya sangat memalukan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.