Kompas TV internasional kompas dunia

Wanita Prancis Diperkosa di Depan Anaknya, Unjuk Rasa Meledak di Pakistan

Kompas.tv - 13 September 2020, 11:56 WIB
wanita-prancis-diperkosa-di-depan-anaknya-unjuk-rasa-meledak-di-pakistan
Ilustrasi pemerkosaan (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Haryo Jati

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Kasus wanita Prancis yang diperkosa beramai-ramai di Pakistan akhirnya membuat unjuk rasa merebak di negara tersebut.

Seorang wanita warga negara Prancis diperkosa beramai-ramai di depan anaknya, saat mobilnya mohok di pinggir jalan di daerah Lahore.

Wanita tersebut mengatakan dia menghubungi polisi ketika mobilnya kehabisan bensin.

Baca Juga: Ancam Prancis, Erdogan: Jangan Macam-Macam dengan Turki!

Namun, saat menunggu mereka, dua pria menghampiri dan merusak kaca mobilnya.

Mereka pun menarik dia dan kedua anaknya keluar kendaraan dan memperkosanya beberapa kali.

Namun, saat melaporkan kejadian yang menimpanya polisi yang menginvestigasi cenderung menyalahkannya.

Baca Juga: Al Qaeda Ancam Charlie Hebdo Terkait Kartun Nabi Muhammad

Mereka mengatakan seharusnya, wanita yang tak disebutkan namanya tersebut tak berpergian sendiri di malam hari.

Kejadian itu akhirnya memantik unjuk rasa besar di Pakistan. Pasalnya, hanya beberapa hari kasus pemerkosaan tersebut, hal yang sama menimpa seorang gadis kecil berusia 5 tahun.

Bedanya, anak tersebut dipukul kepalanya dan kemudian dibakar. Bahkan tagar keadilan untuk korban berseliweran di media sosial.

Baca Juga: Anak Hasil Hubungan Terlarang Raja Belgia Berjuang dapatkan Gelar Kerajaan

Salah satu yang bersuara lantang adalah Anggota Oposisi dari Mahkamah Nasional Pakistan yang juga pengacara hak anak-anak, Mehnaz Akber Aziz.

“Tak ada empati, hanya diam. Hal itu harus berubah, karena masyarakat kini ikut mendorong (perubahan),” tuturnya dikutip dari New York Times.

Aziz mengungkapkan kebanyakan korban pemerkosaan anak berasal dari kota kecil atau pedesaan, sehingga kasus mereka tak tertangkap media sosial.

Baca Juga: Ikuti Jejak Uni Emirat Arab, Bahrain Jalani Normalisasi Hubungan dengan Israel

Petugas pun bisanya tak mengunjungi mereka, dan pelaku biasanya dilepas secara diam-diam setelah kemarahan masyarakat mereda.

Menurutnya hal itu berujung pada rasa bebas setelah melakukan kejahatan, sehingga kasus yang sama bisa kembali terulang.

“Hal itu membuat Anda memberikan sinyal kepada pemerkosa itu, bahwa tak masalah untuk melanjutkan apa yang sudah mereka lakukan, dan selalu ada jalan keluar meski Anda tertangkap,” katanya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x