ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan akhirnya meluapkan kekesalan kepada Prancis.
Hal itu terkait ikut campurnya Prancis dengan terhadap masalah eksploitasi Laut Mediteranian.
Prancis berkubu dengan Yunani serta Siprus pada masalah tersebut, sehingga tensi antara sesama negara NATO semakin tinggi.
Baca Juga: Ikuti Jejak Uni Emirat Arab, Bahrain Jalani Normalisasi Hubungan dengan Israel
“Jangan macam-macam dengan orang Turki. Jangan main-main dengan Turki,” kata Erdogan pada siaran TV di Turki seperti dilansir dari South China Morning Post.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron sebelumnya mengutuk Turki atas eksploitasi hidrokarbon dan penempatan angkatan laut di perairan sebelah timur Medeterania.
“Eropa secara tegas dan jelas dalam menghadapi Turki, bukan sebagai negara dan rakyatnya, tetapi pemerintahan dari Presiden Erdogan, yang telah mengambil tindakan yang sulit diterima,” ujarnya.
Baca Juga: Anak Hasil Hubungan Terlarang Raja Belgia Berjuang dapatkan Gelar Kerajaan
Prancis juga berencana memberikan sanksi kepada Turki atas sikap yang mereka ambil dalam permasalahan itu.
Namun, Erdogan secara keras menuduh Macron tak memiliki pengetahuan sejarah yang cukup baik.
Baca Juga: Sadis, Kim Jong-Un Pamerkan Jenazah Tanpa Kepala Pamannya yang Dieksekusi di Korea Utara
“Tuan Macron, Anda akan memiliki lebih banyak masalah dengan saya,” lanjut Erdogan.
Pemimpin Turki itu juga mengatakan kepada Prancis untuk tak usah banyak bicara tentang kemanusiaan.
Erdogan pun meminta Macron untuk melihat apa yang Prancis lakukan, khususnya di Aljazair dan peranan negara itu pada genosida di Rwanda 1994.
Baca Juga: Al Qaeda Ancam Charlie Hebdo Terkait Kartun Nabi Muhammad
Sebelumnya, tentangan atas sikap Turki terkait perairan Mediterania itu berasal dari Yunani yang juga merasa memiliki hak di sana.
Yunani yang akhirnya didukung oleh Prancis dan Siprus kemudian juga ikut menempatkan angkatan lautnya di perairan Mediterania.
Erdogan sendiri telah memperingatkan Yunani untuk tak menganggu Truki, dan agar tak melakukan langkah yang salah dalam permasalahan tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.