KOMPAS.TV - Vaksin corona buatan Sinovac saat ini tengah diuji klinis tahap III.
Pengujian dilakukan di Indonesia, Brasil, dan Bangladesh, serta terhadap 3.000 karyawan Sinovac dan keluarga mereka di China.
Untuk produksi komersial vaksin corona ini masih harus menunggu hasil uji klinis tersebut, namun CEO Sinovac Yin Weidong, sangat yakin sudah bisa memproduksi vaksin corona pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Dana Rp 37 Triliun Disiapkan untuk Pengadaan Vaksin Corona
Menurut perusahaan farmasi China, Sinovac itu, Indonesia terbilang negara yang membuat kontrak pembelian vaksin corona dalam jumlah paling besar.
Kontrak pembelian itu dilakukan antara Sinovac dengan BUMN farmasi PT Bio Farma (Persero).
“Sejauh ini, ini merupakan kontrak terbesar pembelian vaksin corona yang dipublikasikan secara terbuka antara perusahaan vaksin China dengan pembelinya,” ujar Juru Bicara Sinovac, Liu Peicheng, Minggu (6/9/2020).
Mengutip South China Morning Post, kontrak tersebut telah ditandatangani pada akhir Agustus lalu.
Setidaknya Sinovac akan menyediakan 40 juta dosis vaksin corona untuk dikirim ke Indonesia pada rentang November 2020 hingga Maret 2021.
Liu mengatakan, pembelian 40 juta dosis vaksin merupakan kontrak awal, dimana Sinovac dan Bio Farma membuka kemungkinan penjualan lebih lanjut pada tahun depan.
Sebagaimana diketahui, vaksin corona yang dikirim Sinovac masih setengah jadi.
Baca Juga: WHO Tidak Rekomendasi Vaksin Covid-19 yang Belum Jelas
Kemudian oleh Bio Farma akan dikemas dan didistribusikan ke masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir mengkonfirmasi terkait impor vaksin corona dari Sinovac.
Pada paruh akhir Agustus lalu, kedua menteri itu secara khusus datang langsung ke China.
Saat itu, pertemuan bilateral dilakukan langsung dengan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi.
Mereka memastikan pengadaan vaksin corona tersebut bagi masyarakat Indonesia.
"Ada 2 dokumen yang ditandatangani antara Sinovac dan Bio Farma, yang pertama adalah Preliminary Agreement of Purchase and Supply of Bulk Product of Covid-19 Vaccine, yang menyepakati komitmen ketersediaan supply bulk vaksin hingga 40 juta dosis vaksin mulai November 2020 hingga Maret 2021," kata Retno, dalam keterangan virtual.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.