SORONG, KOMPAS TV - Prajurit Satu atau Pratu E resmi ditahan oleh Detasemen Polisi Militer atau Denpom XVIII/1 Sorong pascainsiden penodongan menggunakan senjata api jenis pistol kepada petugas Covid-19.
Penahanan terhadap Pratu E dilakukan untuk keperluan pemeriksaan terhadapa yang bersangkutan.
"Pratu E telah ditahan dan sedang diperiksa penyidik Polisi Militer guna proses hukum lebih lanjut," kata Komandan Detasemen Polisi Militer Sorong Mayor CPM Irianto di Sorong, Papua, pada Rabu (2/9/2020).
Baca Juga: Tak Terima Ditegur, Oknum TNI Bercelana Pendek Todong Pistol ke Petugas Covid-19
Irianto mengatakan, tak hanya Pratu E saja yang diperiksa oleh Denpom Sorong. Pihaknya diketahui juga memeriksa sejumlah saksi kasus itu guna proses lebih lanjut.
Selain itu, Irianto menambahkan, pihaknya juga sedang menyelidiki jenis senjata api yang digunakan Pratu E guna menakut-nakuti petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sorong.
"Bagi anggota (tentara) yang memegang senjata api ada prosedur yang harus dipenuhi, tidak sembarangan. Lengkapi surat persyaratan surat-surat sesuai ketentuan," ujarnya.
Baca Juga: Detik-Detik Oknum TNI Tenteng Pistol ke Petugas Covid karena Ditegur Bercelana Pendek
Sementara itu, Ilham, petugas Gugus Tugas yang mendapat perlakuan arogan dari Pratu E mengaku bahwa dirinya sempat ditodong oknum anggota TNI AD itu dengan cara menunjukkan pistol kepadanya.
Seperti diketahui, Pratu E bersikap arogan dengan menunjukkan pistol atau beceng untuk menakut-nakuti petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sorong pada Selasa (1/9/2020).
Aksi tersebut dilakukan Pratu E karena tidak terima ditegur menggunakan celana pendek saat mengurus surat izin keluar masuk (SIKM) di Posko Gugus Tugas Covid-19, Kantor Wali Kota Sorong, Selasa (1/9/2020).
Baca Juga: Penyerangan Polsek Ciracas, Mantan Wakil KSAD: Tidak Fair Kalau Hanya TNI yang Disalahkan
Semula, prajurit TNI Pratu E tak mengindahkan tersebut. Tapi, Ilham kembali menegur hingga akhirnya E tersinggung dan mengajak Ilham berbicara sambil memperlihatkan pistol.
"Oknum anggota TNI itu kemudian dengan nada santai menjawab 'kenapa harus menegur'," kata Ilham.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.