FILIPINA, KOMPAS.TV – Presiden Filipina Rodrigo Duterte secara terbuka memerintahkan pejabat tinggi bea cukai negara itu untuk menembak dan membunuh penyelundup narkoba.
Duterte memberikan perintah tersebut ke Komisioner Badan Pabean Filipina Rey Leonardo Guerrero, lewat pernyataannya pada sebuah pertemuan kabinet yang ditayangkan televisi, Senin malam (31/8).
“Saya langsung mengatakan kepadanya, 'Narkoba masih mengalir masuk. Saya ingin Anda membunuh di sana ... bagaimanapun, saya akan mendukung Anda dan Anda tidak akan dipenjara. Jika itu narkoba, tembak dan bunuh. Itu pengaturannya. '” kata Duterte seperti dikutip dari APTN.
Lebih dari 5.700 tersangka penyelundup dan pengedar narkoba tewas dalam operasi antinarkoba Duterte.
Fakta ini mendapat sorotan banyak organisasi HAM dan pemerintah negara-negara Barat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.