JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia akan kembali menyertakan pebulutangkisnya untuk berlaga pada 2 turnamen di Denmark seusai Piala Thomas dan Uber.
Federasi Badminton Dunia (BWF) berencana melangsungkan dua turnamen BWF World Tour Super 750 usai Thomas dan Uber.
Keduanya juga akan dilangsungkan di Odense, Denmark, lokasi penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber.
Baca Juga: Berambisi Lawan Mike Tyson, Ayah Tyson Fury Siap Mati
Kedua turnamen itu adalah Denmark Open I 2020 yang diselenggarakan pada 13 hingga 18 Oktober 2020.
Kemudian dilanjutkan dengan Denmark Open II 2020 pada 20 hingga 25 Oktober.
Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto memastikan pebulutangkis Indonesia akan ikut serta dalam turnamen tersebut.
Baca Juga: Arsenal Juara Community Shield, Arteta Kian Optimistis Aubameyang Bertahan
“Filosofinya, BWF ingin pemain bertanding setelah sudah lama tidak bertanding, tapi diusahakan agar mereka tidak berpindah-pindah negara karena pertimbangan risiko kesehatan karena adanya wabah Covid-19,” ujarnya di laman resmi PBSI.
“Setelah mengadakan konsolidasi internal, PBSI memutuskan untuk ikut serta di Piala Thomas & Uber serta Denmark Open I dan II. Ini adalah kesempatan bagi pemain, di samping bisa dapat poin, pemain juga dapat lebih banyak kesempatan bertanding,” tambah Achmad.
Seusai turnamen di Denmark, BWF akan melangsungkan Asia Open 1 2020 Super 1000, serta Asia Open II 2020 Super 1000.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-19 TC di Kroasia, Qatar Bakal Jadi Lawan Uji Coba
Gelaran BWF World Tour 2020 akan ditutup dengan BWF World Tour Final 2020. Ketiga ajang itu rencananya dilakukan pada November, namun belum ditentukan lokasi perhelatan.
PBSI sendiri menegaskan belum menentukan sikap dan masih akan membicarakannya dengan BWF.
Baca Juga: Masa Depan Messi di Barcelona Tak Menentu, Penyerang Ini Ingin Ambil Alih Nomor Punggung 10
Apalagi, rencananya Indonesia Open 2020 rencananya juga akan digelar pada November nanti.
“Seri di Asia mungkin saja di Indonesia, banyak hal yang harus dibicarakan karena masalahnya cukup kompleks,” katanya.
“Kalau dari pemerintah, sudah ada lampu hijau untuk mengadakan event olahraga di Indonesia, tapi tetap dengan protokol Covid-19 karena concern-nya tetap keselamatan atlet dan stakeholder lainnya,” tambah Achmad.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.