Ketekunan Guru Lukis di Semarang Mengajar Anak Autis

SEMARANG, KOMPAS.TV - Guru seni di salah satu Sekolah Luar Biasa atau SLB Swasta di Kota Semarang ini memiliki semangat yang tulus untuk terus mengajar anak didiknya untuk melukis. Dengan kesabaran dan ketelatenan, guru yang biasa disapa Dian ini mampu mendorong anak didiknya untuk menghasilkan karya lukisan abstrak yang indah.

Guru seni di salah satu Sekolah Luar Biasa atau SLB ini patut di acungi jempol. Semangatnya untuk terus mengabdi dan mengajar tak redup meskipun di tengah masa pandemi seperti saat ini.

Pandemi Covid-19 yang terjadi, merubah banyak hal, salah satunya sistem belajar mengajar yang berubah, dari tatap muka menjadi daring. Padahal untuk siswa Sekolah Luar Biasa, sekolah daring tentunya kurang maksimal. Sehingga membuat guru di salah satu sekolah swasta ini harus mengunjungi satu persatu anak didiknya untuk memberikan pelajaran dan stimulus secara langsung kepada mereka.

Pak Dian, begitulah pria ini di panggil. Sore hari sepulang dari SLB, Dian dengan menggunakan sepeda motor menempuh perjalanan untuk mengunjungi rumah anak didiknya.

Kali ini Dian mengunjungi salah satu muridnya yang bernama Pindo, yang mengalami autism sejak kecil. Pindo diarahkan oleh orang tuanya untuk mencoba belajar melukis, dan benar saja Pindo sangat menikmati proses pelajaran melukis bersama Dian.

Sebagai guru kesenian, Dian membimbing apa saja yang harus di lakukan oleh Pindo dalam melukis, selebihnya Pindo akan mengekspresikan sendiri imajinasinya ke dalam lukisan. Kesabaran dan bimbingan dari Dian membuahkan hasil yang positif. Kini Pindo sudah bisa menghasilkan banyak karya seni lukis abstrak yang indah. Tak hanya itu, lukisan lukisan hasil tangan Pindo pun sudah pernah dipamerkan dua kali di Semarang.

Penerimaan dan dukungan yang diberikan oleh orang tua Pindo boleh dikatakan luar biasa. Dibantu dengan guru yang tulus mengajar dan memberi dorongan, membuat Pindo dapat lebih berkembang dari hari ke hari.

#SLB #Semarang #Autis