JAKARTA, KOMPAS.TV - Polda Metro Jaya kembali membongkar praktek aborsi disalah satu klinik kawasan Senen, Jakara Pusat.
Pengungkapan ini merupakan bagian dari penyidikan tesangka SS pembunuh bos roti asal Taiwan.
Sedikitnya ada 17 orang yang diamankan dalam kasus aborsi di salah satu klinik di jalan Kenari, Kecamatan Senen, Jakara Pusat.
17 tersangka tersebut terdiri dari dokter, perawat, calo, pembantu, dan pasien aborsi.
Pengungkapan kasus ini merupakan bagian dari penyidikan tersangka utama SS, pembunuh bos roti asal Taiwan beberapa waktu lalu yang merupakan pasien aborsi di klinik tersebut.
Polisi yang melakukan penggrebekan pada tanggal 3 Agustus lalu berhasil mengamankan tiga orang di lokasi dimana mereka berencana akan mengugurkan kandungan.
Dari data yang diperoleh, klinik tersebut diketahui telah berdiri sejak 5 tahun lalu namun baru beroperasi selama satu tahun, terhitung sejak Januari 2019 hingga April 2020.
Total pasien yang melakukan aborsi sebanyak 2.638 pasien.
Setiap harinya, ada sekitar 5-7 orang yang datang untuk melakukan aborsi dan keuntungan yang diperoleh selama satu bulan berkisar Rp 70 juta.
Untuk menghilangkan barang bukti, janin yang sudah digugurkan dimusnahkan dengan diberi larutan dan dibuang kedalam kloset.
Berdasakan sertifikat Kementerian Kesehatan, klinik tersebut diketahui resmi dan memang untuk konsultasi kandungan, namun disalahgunakan oleh oknum dokter dan perawat.
Para tersangka dijerat pasal 299, 246, dan 349 KUHP, serta pasal 194 Junto 75 Undang-undang perlindungan anak dengan ancaman 10 tahun penjara.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.