JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 167.653 peserta dari 702.420 peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2020 dinyatakan lulus.
"Yang lulus (SBMPTN) ada 167.653 peserta. Kalau dipersentasekan sekitar 23,87 persen. Ini berarti kurang lebih keketatan secara nasional satu banding lima," kata Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Mohammad Nasih, dalam pengumuman melalui konferensi video, seperti dikutip Tribunnews.com, Jumat (14/8/2020) kemarin.
Namun begitu Nasih mengingatkan peserta agar tidak eforia terlebih dahulu, karena masih ada tes lain di perguruan tinggi tujuan.
"Lulus seleksi itu belum tentu akan masuk. Karena ada syarat yang harus diikuti, misalnya buta warna, dan lain-lain. Termasuk persyaratan yang dibutuhkan masing-masing PTN," ujarnya.
Baca Juga: Siang Ini Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 5 Dibuka
Peserta yang lolos juga perlu memerhatikan jadwal daftar ulang dan biaya uang kuliah tunggal (UKT) masing-masing PTN. Karena peserta bisa gagal menjadi mahasiswa baru jika terlewat jadwal mendaftar ulang.
Nasih mengimbau peserta berkomunikasi dengan pihak perguruan tinggi jika mengalami kendala dalam daftar ulang. Termasuk terkendala ekonomi.
Untuk peserta SBMPTN yang tidak lolos, Nasih meminta untuk tidak putus asa. Karena masih ada jalur mandiri di sejumlah PTN yang menerima minimal 30 persen dari keseluruhan daya tampung.
Pada masa pandemi ini, jalur mandiri sebagian besar PTN dapat menggunakan nilai UTBK. Sertifikat nilai UTBK dapat diunduh mulai 15 Agustus hari ini, sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Ternyata Tidak Ada Maaf-maafan dan Tegur Sapa, Mumtaz Rais Sebut Wakil Ketua KPK Pahlawan Kesiangan
510 Peserta SBMPTN Didiskualifikasi
Nasih mengungkap sebanyak 510 peserta UTBK didiskualifikasi. Sebanyak 218 di antaranya karena melanggar tata tertib ujian.
"Total ada 510 peserta yang didiskualifikasi. 218 peserta di antaranya karena pada saat pelaksanaan ujian yang bersangkutan membawa handphone, berbicara dengan yang lain, atau karena memfoto dan menyebarkan," ujarnya.
Sementara 292 peserta lainnya didiskualifikasi karena foto yang diunggah pada pendaftaran atau dibawa ketika ujian tidak sesuai dengan wajah peserta. "Untuk itu mereka dihentikan dari seleksi," kata Nasih.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.