JAKARTA, KOMPASTV – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menilai kisaran pertumbuhan ekonom pada tahun 2021 mendatang sebesar 4,5 hingga 5,5 persen sangat ambisius.
Menurutnya pada situasi normal di tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,02 persen saja. Sementara saat ini kondisi Indonesia sendang mengalami pandemi Covid-19.
Di sisi lain pertumbuhan ekonomi yang disokong konsumsi rumah tangga belum terlalu kuat untuk mewujudkan kisaran yang ditargetkan pemerintah.
Baca Juga: Indonesia Belum Resesi, APINDO: Stimulus Daya Beli bisa Tangkal Resesi
“Menuju ke 4,5 menurut saya dibutuhkan kondisi ekstra, ekstar, eksta luar biasa,” ujarnya saat dihubungi KompasTV, Jumat (14/8/2020).
Haryadi menilai dalam kacamata pengusaha, pertumbuhan ekonomi ekonomi Indonesia hanya mampu berada di kisaran 2 persen saja.
Mengingat, pada 2021 penanganan kondisi pandemi Covid-19 masih tetap dilakukan pemerintah bahkan oleh seluruh negara-negara di dunia.
Di sisi lain, untuk pertumbuhan 4,5 hingga 5,5 persen akan sulit tercapai jika tidak adanya lapangan kerja untuk masyarakat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Mencapai 4,5% Lebih
“Selama Covid-19 ini tidak bisa dituntaskan, kita akan terbayang-bayang kondisi yang bisa menghambat. Maka dari itu, target itu sangat ambisius. Kalau perkiraan kami bisa plus 2 persen saja sudah bagus,” ujar Haryadi.
Presiden Joko Widodo memperkirakan petumbuhan ekonomi pada tahun 2021 mendatang berada di kisaran 4,5 hingga 5,5 persen.
Hal itu dia sampaikan saat pidato Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2021 beserta Nota Keuangannya di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (14/8/2020).
Presiden mengatakan tingkat pertumbuhan ekonomi diharapkan didukung oleh peningkatan konsumsi domestik dan investasi.
Baca Juga: Jokowi Anggarkan Rp 104,2 Triliun untuk Ketahanan Pangan
Dalam indikator makro ekonomi lain, Jokowi memaparkan tingkat inflasi ditargetkan akan tetap terjaga di kisaran 3 persen untuk mendukung daya beli masyarakat.
Selain itu nilai tukar rupiah diperkirakan bergerak pada kisaran Rp14.600 per dollar AS.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.