KOZHIKODE, KOMPAS.TV - Pesawat Air India mengalami kecelakaan ketika akan melakukan pendaratan di Bandara Internasional Kozhikode Calicut, India, Jumat (7/8/2020) malam waktu setempat.
Kala itu pesawat tergelincir dan kemudian terbelah menjadi dua. Menurut Media Officer Kementerian Penerbangan India, Rajiv Jain, 18 orang tewas karena kecelakaan tersebut.
Jumlah korban tersebut termasuk dua pilotnya. Penerbangan dengan nomor IX-1344 itu tengah berusaha mendarat dalam kondisi hujan.
Baca Juga: Sapi Berbulu Selembut Boneka
“Pesawat turun 35 kaki ke lereng sebelum akhirnya pecah menjadi dua bagian,” ujar Menteri Penerbangan Sipil Hardeep Singh Puri kepada CNN.
Puri menegaskan cuaca buruk menjadi alasan kecelakaan tersebut. Dia mengungkapkan pilot berusaha mendarat lebih cepat, namun kemudian tergelincir.
“Pesawat tidak akan berhenti di ujung landasan, dan ada jurang setinggi 35 kaki,” katanya.
Puri pun menegaskan investigasi saat ini tengah dilakukan oleh Biro Investigasi Kecelakaan Pesawa (AAIB).
Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir, Kim Jong-Un Perintahkan untuk Siapkan Makanan dan Penampungan
Pesawat Air India IX-1344 itu melakukan penerbangan dari Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) ke Kozhikode.
Penerbangan itu membawa 190 orang, dengan rincian 174 penumpang, 10 bayi, 2 pilot dan 4 kru kabin.
Dilaporkan tak ada kebakaran saat pesawat tergelincir dan keempat kru kabin semuanya selamat.
Kecelakaan itu menjadi yang pertama mendera Air India setelah 10 tahun yang lalu.
Baca Juga: Bill Gates Buka Suara Terkait Rencana Akuisisi TikTok oleh Microsoft
Kala itu pesawat juga tergelincir dan terbakar di Selatan kota Mangalore, India, serta membunuh 158 jiwa.
Struktur lintasan bandara Kozhikode dan Mangalore, lokasi kecelakaan 10 tahun lalu, ternyata memiliki kesamaan.
Mereka memiliki landasan pacu meja, yang digambarkan memiliki turunan tajam di salah satu atau di kedua ujung lintasan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.