BEIRUT, KOMPAS.TV - Pihak berwenang Lebanon telah menahan 16 orang dalam penyelidikan ledakan gudang pelabuhan Beirut yang terjadi Selasa (4/8/2020).
Dilansir Reuters dari kantor berita Lebanon NNA, Jumat (7/8/2020), general manager pelabuhan termasuk di antara mereka yang ditahan.
Namun tidak disebutkan identitas 16 orang yang ditahan. Penahanan itu berdasarkan penyelidikan pihak berwenang Lebanon yang telah menanyai 18 orang petugas pelabuhan dan bea cukai, serta orang lain yang diduga terlibat dalam perawatan gudang tersebut.
"Enam belas orang telah ditahan sebagai bagian dari investigasi," kata Hakim Fadi Akiki, perwakilan pemerintah di pengadilan militer.
Namun penyelidikan pihak berwenang belum akan berhenti setelah menangkap 16 orang. Akiki mengatakan penyelidikan terus berlanjut.
Sumber setempat menyebutkan, General Manager Pelabuhan Beirut Hassan Koraytem termasuk di antara mereka yang ditahan. Sebelumnya, bank sentral Lebanon mengatakan akan membekukan rekening tujuh orang termasuk Koraytem dan kepala bea cukai Lebanon.
100 Ribu Lebih Korban Tewas Ledakan Beirut
Hingga saat ini korban jiwa akibat ledakan Amonium Nitra yang terjadi di Kota Berirut, Lebanon, setidaknya terdapat 100 ribu orang tewas.
Sementara Palang Merah Lebanon mencatat korban luka mencapai 4.000 orang. Palang Merah Lebanon hingga kini masih menyisir korban dari ledakan tersebut.
"Kami masih menyisir daerah itu dan masih ada korban. Saya berharap korban tidak bertambah," kata Kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani, Rabu (5/8/2020).
Kekuatan ledakan membuat banyak korban terlempar ke laut. Banyak dari mereka yang tewas adalah karyawan pelabuhan, dan sedang berada di lokasi kejadian.
"Palang Merah Lebanon berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk mendirikan rumah penampungan jenazah karena rumah sakit kewalahan," ujar Kettani.
Ledakan yang terjadi di kawasan pelabuhan Kota Beirut ini diduga akibat Amonium Nitra pupuk pertanian yang disimpan di sebuah gudang selama bertahun-tahun.
Besarnya ledakan, membuat seluruh bangunan yang berjarak hingga 10 Km rusak berat. Bahkan, ledakan tersebut menimbulkan kerusakan besar pada Istana Baabda.
Dilaporkan, ledakan juga terasa hingga ke Siprus, negara kepulauan yang berada 234 kilometer dari Kota Beirut, Lebanon.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.