Ki Bambang Saparyana, Pensiunan yang Perjuangkan Bahasa Jawa Lewat Novel di Nol Km Yogya - NEWS VLOG
News vlog | 6 Juni 2024, 12:49 WIBKOMPAS.TV- Ki Bambang Saparyana (68) tidak memiliki latar belakang sebagai seorang penulis, ia merupakan pensiunan pegawai Dinas Kesehatan Kota Jogja sejak 2013 lalu, jebolan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM). Selain itu Bambang juga pernah menempuh pendidikan S2 di luar negeri, tepatnya Management di Pelayanan Kesehatan Dasar dari Mahidol University Thailand.
Meski tidak memiliki dasar sebagai penulis khususnya Bahasa Jawa, dirinya tetap semangat untuk belajar dan memperjuangkan Bahasa Jawa supaya dapat dituturkan dan ditulis dengan cara yang tepat.
Berawal dari keresahannya itu, Bambang mulai menulis cerita pendek dengan Bahasa Jawa,
Singkat cerita ia mulai menulis “Ati Dudu Watu” kisah fiksi soal konflik rumah tangga pasangan muda yang belum punya anak meski usia pernikahannya sudah cukup lama.
Lanjut pada karyanya yang kedua yakni "Mekaring Kembang Tresno” tentang masa remaja, dan yang ketiga kumpulan cerita pendek dengan judul ''Wernaning Urip''.
Awalnya karya Bambang ditolak oleh beberapa penerbit, toko buku dan rentetan penolakan lainnya. Bambang lantas memasarkan secara indie. Munculah ide untuk memasarkan di Alun-alun Kidul, tapi di sana tak ada respons, kemudian ia bergeser ke depan Mal Malioboro.
Di sana Bambang kembali menghadapi hambatan, rupanya di Malioboro tidak boleh untuk berjualan, kenang Bambang. Kemudian ia berinisiatif untuk menyediakan jasa membaca gratis di Titik Nol Km Yogyakarta setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu dari pukul 07.00 WIB-10.00 WIB.
Gayung bersambut karya Bambang diminati wisatawan di kawasan itu. Karya Bambang juga dipasarkan hingga Hongkong, tak hanya itu seorang profesor bahasa Jawa di Australian National University, Prof George Quinn juga telah membaca karyanya.
Baca Juga: Cerita Anies Santap Ketupat, Lontong Opor Bareng Keluarga - VLOG
Editor Video: Joshua Victor
Penulis : Sunbhio-Pratama
Sumber : Kompas TV