Suku Awyu dan Moi Ngadu ke MA, Tolak Perusakan Hutan Adat Dijadikan Perkebunan Sawit
Vod | 3 Juni 2024, 20:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gerakan tagar atau tanda pagar All Eyes On Papua meluas di media sosial terkait penyelamatan hutan Papua.
Sebelumnya masyarakat adat Suku Awyu dan Moi asal Papua telah menggelar aksi damai lengkap dengan pakaian adat di depan Gedung Mahkamah Agung, Jakarta.
Aksi ini juga menjadi bentuk perlawanan Suku Awyu dan Moi terhadap pihak-pihak yang berupaya merebut dan merusak hutan adat untuk dijadikan perkebunan sawit.
Suku Awyu datang dari Pedalaman Boven Digul yang berjarak 3.600 kilometer dari Jakarta.
Mereka datang langsung di depan Gedung MA untuk melakukan doa ritual demi menyelamatkan kekayaan alam dan tempat tinggal mereka.
Suku Awyu dan Suku Moi bersama koalisi masyarakat sipil menyuarakan penolakan atas upaya mengubah hutan adat menjadi perkebunan sawit.
Gugatan hukum suku asli Papua ini telah sampai di tahap kasasi di Mahkamah Agung.
Masyarakat Suku Awyu dan Moi berharap Mahkamah Agung dapat memberikan putusan kasasi yang seadil adilnya sesuai perlindungan hutan Papua.
Baca Juga: Pernyataan Dukungan Dari Tokoh Adat Wilayah Tabi Untuk Paulus Waterpauw Sebagai Gubernur Papua
#sukuawyu #hutanadat #papua
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV