'Vinyl' Semakin Diminati, Mari Intip Geliat Bisnis Piringan Hitam di Indonesia!
Vod | 8 Maret 2024, 12:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Industri Musik Indonesia tak mampu mempertahankan masa kejayaan.
Beberapa perusahaan rekaman, sebut saja label besutan Suyoso Karsono, “Irama” tutup karena masalah finansial pada tahun 1967.
Ada juga Badan Usaha Milik Negara, Lokananta, mengalihkan produksi piringan hitam ke kaset untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di pertengahan tahun 1972.
Meski sempat terhenti dan bergeser ke kaset pita, Compact Disc (CD), dan teknologi digital MP3, kini Vinyl kembali diminati.
CEO PHR Pressing, Johan Mantiri melihat ketertarikan masyarakat untuk mengoleksi rilisan fisik dalam format Vinyl cenderung meningkat.
Meski bisnis perusahaan rekaman telah tergerus dimakan zaman, Johan yakin masih tetap ada peluang di bisnis ini.
Johan mengambil risiko ketika sejumlah musisi Indonesia mengalami kesulitan merilis album dalam format Vinyl; karena begitu banyak proses yang harus dilalui untuk masuk ke Indonesia.
PHR Pressing hadir menjawab kendala musisi untuk hadirkan format musik dalam bentuk Vinyl meski dihadapkan oleh gempuran digital.
Johan menjelaskan telah menyiapkan ramuan agar perusahaan rekaman besutannya tidak mengalami hal yang sama seperti para pendahulunya.
Baca Juga: Berawal dari Hobi, Bisnis Tanaman Hias Bisa Jadi Ladang Pendapatan dan Investasi!
#bisnisvinyl #phrpressing #piringanhitam
Penulis : Edwin-Zhan
Sumber : Kompas TV