> >

KPU Bekerja Sama dengan Dinkes untuk Jaga Kesehatan Petugas KPPS

Vod | 12 Februari 2024, 11:26 WIB

TIMOR TENGAH UTARA, KOMPAS.TV - Pemilu memasuki masa tenang, namun tugas kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) semakin berat, mereka harus memastikan seluruh proses saat dan pasca pemungutan suara berjalan dengan baik.

Salah satunya dijalani Timoteus Cunino, anggota KPPS di Desa Teba, Kabupaten Timor Tengah Utara, NTT.

Timoteus juga menjadi anggota KPPS pada pemilu 2019.

Ia mengaku beban kerja saat itu begitu tinggi karena semua pencatatan dilakukan manual dan memakan waktu cukup lama.

Lain lagi cerita Indra, dia kehilangan ayahnya Asmantara yang meninggal saat menjadi anggota KPPS pemilu 2019 di Bekasi, Jawa Barat.

Menurutnya, sang ayah meninggal akibat penyakit komorbid yang dideritanya kambuh karena kelelahan usai bertugas sebagai petugas KPPS.

Beratnya pemilu 2019 juga dirasakan Pengawas Tempat Pemungut Suara, PTPS.

Nita Safitri, seorang ibu rumah tangga di Sragen, Jawa Tengah mengalami keguguran akibat kelelahan.

Pemilu 2019 menyisakan cerita duka KPU menyatakan 894 orang anggota KPPS meninggal, sementara lebih dari 5 ribu orang sakit.

Agar tak ada anggota KPPS yang meninggal saat pemungutan suara, KPU akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat untuk mengantisipasi kelelahan dan kematian anggota KPPS seperti pemilu 2019.

KPU harus memastikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi semua anggota TPPS. Jangan lagi ada kematian akibat beban kerja yang berat.

Baca Juga: Melindungi Kesehatan Petugas KPPS Jelang Pemilu 2024

#kpps #kesehatankpss #kppsmeninggal
 

Penulis : Aisha-Amalia-Putri

Sumber : Kompas TV


TERBARU