> >

Strategi Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto Gunakan 'Smart Power' Atasi Masalah di Papua

Vod | 28 November 2023, 12:38 WIB

NDUGA, KOMPAS.TV - Empat Prajurit Satgas Yonif Mekanis Raider 411, Pandawa Kostrad gugur usai kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

Empat jenazah anggota TNI tersebut sempat disemayamkan di Mayonif 7543 Kostrad kemudian diterbangkan ke daerah asal masing-masing.

Usai diberangkatkan dari Papua, tiga dari empat jenazah anggota TNI yang gugur tiba di Pangkalan AU Adi Soemarmo Boyolali, Jawa Tengah.

Setelah dilakukan upacara penerimaan jenazah, ketiga almarhum langsung dibawa ke rumah masing-masing.

Jenazah Almarhum Praka Anumerta Miftahul Firdaus tiba di rumah duka di Dusun Jaragan, Boyolali, Jawa Tengah.

Sementara di Bandung, Jawa Barat jenazah Pratu Anumerta Darmawan juga telah tiba di rumah duka di wilayah Cicaheum, Kiaracondong.

Usai shalat jenazah, jenazah Pratu Anumerta Darmawan langsung dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Cikutra, Kota Bandung.

Prosesi pemakaman dilakukan secara militer.

Menanggapi insiden kontak senjata TNI dengan KKB, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan pendekatan smart power akan dilakukan dengan mengombinasikan kekuatan prajurit dengan pendekatan humanis.

Pendekatan smart power akan mengedepankan intelijen dan teritorial.

Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sana.

Baca Juga: 4 Prajurit TNI Gugur Usai Kontak Tembak dengan KKB di Nduga Papua

#tnigugur #kkb #panglimatni

 

Penulis : Aisha-Amalia-Putri

Sumber : Kompas TV


TERBARU