Harga Beras Melambung Tinggi, Warga di Rembang Terpaksa Campur Nasi dengan Ketela
Vod | 15 September 2023, 13:48 WIBREMBANG, KOMPAS.TV - Kemarau panjang, membuat harga beras kian melambung tinggi.
Di Rembang, Jawa Tengah, warga terpaksa mencampur nasi dengan ketela untuk menghemat konsumsi beras.
Suyatmi harus menambahkan ketela dalam menu hariannya, sejak sebulan terakhir.
Ia terpaksa berhemat sebab harga beras terus meroket di pasaran. Jika beras dibelinya Rp15 ribu per kilogram, ketela didapatnya hanya Rp4 ribu per kilogram.
Beragam upaya dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi naiknya harga beras.
Di Riau dan Kepri, Bulog menyalurkan beras 5 kilogram merek stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHT dengan harga murah.
Beras ini dibanderol Rp11.500 per kilogram, sementara di pasaran sudah menyentuh Rp17 ribu.
Sementara di Luwu Sulawesi Selatan, 454 ton lebih bantuan beras digelontorkan pemerintah.
Sebanyak 45.431 keluarga penerima manfaat, mendapat jatah beras premium masing-masing 10 kilogram.
Perum Bulog Cabang Palopo, meminta masyarakat tidak panik. Persediaan beras selama musim kemarau panjang di wilayah Luwu, Palopo, Luwu Utara, Luwu Timur, Tana Toraja dan Toraja Utara masih aman dan cukup hingga Februari 2024.
Sementara di Ambon Maluku, pemerintah akan gencar melakukan operasi pasar.
Hal ini dilakukan untuk mendorong ketahanan pangan, terutama pada komoditas beras. Salah satu bahan pokok penyumbang inflasi.
Tetapi, meski operasi pasar dan bantuan sosial pangan masif digelar, harga beras masih tetap tinggi.
Mengingat beras adalah makanan pokok mayoritas masyarakat, baik pedagang maupun konsumen berharap harga beras segera turun dan kembali stabil.
Baca Juga: Harga Beras Mahal, Warga Semarang Beralih Beli Beras Medium
#hargaberas #stokberas #berasmahal
Penulis : Aisha-Amalia-Putri
Sumber : Kompas TV