Usut Penyebab Pencemaran Jakarta, Pemerintah Pastikan AMDAL Industri Harus Sudah Tepat
Vod | 24 Agustus 2023, 22:19 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Jakarta, Kamis (24/8/2023) tercatat sebagai kota yang paling berpolusi nomor 3 di dunia berdasarkan data IQAir.
Indeks polusi di Jakarta mencapai poin 139 atau berkategori tidak sehat.
Menurut situs IQAir.com per pukul 15.00 WIB, polusi Jakarta terburuk ketiga di dunia setelah Dubai Uni Emirat Arab dan Doha Qatar.
Indeks pencemaran udara Jakarta mencapai angka 137 yang artinya tidak sehat bagi kelompok sensitif. Situs itu merekomendasikan warga untuk menggunakan masker saat beraktifitas.
Pemprov DKI Jakarta mengaku masih terus berupaya mengatasi masalah polusi udara.
Terhitung hari ini, sudah 4 hari pemberlakuan Work From Home bagi ASN.
Pemerintah berusaha mengatasi masalah pencemaran udara, termasuk menempuh jalur hukum.
Tim penyidik penegakan hukum Kementerian Lingkungan Hidup menindak pelaku polusi di Jakarta dan sekitarnya.
4 orang dijadikan tersangka terkait penyebab polusi di wilayah Jabodetabek.
Tim Satgas Pengendalian Pencemaran Udara menjelaskan 4 tersangka diduga menyebakan kerusakan lingkungan dan pencemaran udara di wilayah Tangerang Banten.
Keempatnya kini ditahan di Rutan Salemba Jakarta Pusat.
Penetapan tersangka ini dilakukan dari hasil uji lab dan ditemukannya ada indikasi pidana terkait aktivitas perusahaan.
Dalam keterangan persnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta menyebut meskipun sudah diberlakukan WFH tapi belum cukup signifikan memperbaiki kualitas udara, khususnya di Ibu Kota.
Pemprov DKI juga mendorong uji emisi dan kelayakan kendaraan bermotor karena salah satu faktor yang memperburuk kualitas udara adalah aktivitas kendaraan yang tidak ramah lingkungan dan juga kegiatan pabrik di sekitar Jakarta.
Buruknya kualitas udara di Jakarta sebenarnya sudah menjadi isu perbincangan sejak 4 dekade silam. Sayangnya bahasan terkait persoalan itu hanya terkesan timbul tenggelam tanpa penanganan yang serius dan berkelanjutan.
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV