Analisis Pakar Komunikasi Politik Soal Pidato Jokowi Bantah Ikut Campur di Pilpres 2024
Vod | 16 Agustus 2023, 19:45 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo beri sinyal tegas bahwa dirinya tak terkait urusan pemilihan dan penetapan Capres Cawapres di Pemilu 2024.
Itulah pernyataan Jokowi saat pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR bersama DPR dan DPD 2023.
Di depan sejumlah Ketua Umum Partai Politik, Presiden Joko Widodo sindir adanya istilah "belum ada arahan Pak Lurah".
Pakar Komunikasi Politik, Karim Suryadi berpendapat bahwa sikap Jokowi menolak ikut campur di Pilpres menegaskan bahwa dirinya adalah Presiden RI.
”Ketegasan dia (Jokowi) dalam hal menolak untuk ikut campur dalam hal ini misalnya mendukung Ganjar Pranowo yang satu partai dengan dia (Jokowi) itu adalah sikap bahwa dia adalah seorang Presiden,” jelas Karim Suryadi.
Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh merespon pidato Presiden Joko Widodo yang menyinggung istilah "Pak Lurah" di kalangan politisi dan partai politik, menurut Surya Paloh itu hanya bercandaan semata.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan juga angkat bicara soal stigma terhadap Presiden Jokowi yang disebut Pak "Lurah".
Zulkifli Hasan membantah Jokowi ikut dalam penentuan nama Capres Cawapres. Zulhas menegaskan PAN tidak pernah mendapatkan arahan dari Presiden untuk mendukung Prabowo Subianto.
Politisi PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan tindakan klarifikasi Presiden Jokowi di Sidang Tahunan MPR bisa jadi bentuk ketidaknyamanan dan ketidaksukaan Jokowi dengan isu-isu yag beredar, termasuk soal arahan “Pak Lurah”di Pilpres 2024.
“Mungkin Pak Jokowi sendiri tidak suka dengan hal hal seperti itu sehingga dia harus membantah,” kata Andreas Hugo Pareira.
Pakar Komunikasi Politik, Karim Suryadi berpendapat bahwa sikap Jokowi menolak ikut campur di Pilpres menegaskan bahwa dirinya adalah Presiden RI.
”Ketegasan dia (Jokowi) dalam hal menolak untuk ikut campur dalam hal ini misalnya mendukung Ganjar Pranowo yang satu partai dengan dia (Jokowi) itu adalah sikap bahwa dia adalah seorang Presiden,” jelas Karim Suryadi.
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV