Usai Direvitalisasi, Beginilah Wajah Baru Taman Burung TMII Jagat Satwa Nusantara
Vod | 14 Agustus 2023, 18:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah selesai direvitalisasi, Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah kini tampil dengan wajah baru yang makin menarik.
Wajah baru ini menghadirkan taman burung yang lebih terawat dan koleksi lebih beragam, lebih dari 2.000 ekor dari 218 spesies burung, sebagian besar merupakan burung endemik Indonesia.
Taman Burung menggunakan lahan seluas 6 hektar, burung-burung ditempatkan di dua kubah berdasarkan penyebarannya di Nusantara. Kubah Sunda Besar untuk burung dari wilayah Indonesia Barat, Kubah Wallacea dan Sahul untuk burung yang berasal dari Pulau Sulawesi, Lombok, Timor hingga Papua dan Australia.
Jagat Satwa Nusantara juga mengembangkan zona raptor atau burung pemangsa.
Jagat Satwa Nusantara menjadi wahan edukasi bagi pengunjung tanpa meninggalkan tanggung jawab konservasi dan kesejahteraan satwa.
Selama proses revitalisasi, semua burung dipindahkan ke tempat karantina untuk menghindari stres dan sakit. Setelah revitalisasi selesai, burung-burung menjalani proses habituasi sebelum memasuki kandang baru.
Setiap kandang di taman burung diberi pagar pembatas dan ada papan informasi. Pengunjung tidak diperbolehkan menyetuh kandang demi keselamatan dan kesehatan burung serta pengunjung.
Setiap hari akan ada pertunjukan edukasi untuk pengunjung, termasuk pengalaman berinteraksi dengan burung elang dengan jumlah pengunjung yang dibatasi demi kenyamanan elang.
Taman Burung Jagat Satwa Nusantara dirancang ramah disabilitas, sejumlah fasilitas seperti taman bermian dan tempat-tempat ikonik membuat taman ini menjadi destinasi edukasi kepedulian pada satwa.
Revitalisasi yang dilakukan jagat satwa nusantara di Museum Komodo dan Taman Reptil, serta Dunia Air Tawar dan Serangga kini dalam proses penyelesaian.
Revitalisasi meliputi pembangunan yang berkelanjutan, ramah lingkungan dan ramah disabilitas.
Baca Juga: Upaya Menjaga Warisan Budaya Bangsa Lewat Program Revitalisasi Bahasa Daerah
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV