Cawe-Cawe di Pilpres, Jokowi Ingin Pastikan Pemimpin Selanjutnya Bisa Lanjutkan Kebijakan Strategis
Vod | 31 Mei 2023, 16:09 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Istilah cawe-cawe di Pemilu 2024 yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo dalam Forum Pemimpin Media beberapa waktu lalu menjadi polemik panjang.
Pramono juga menjelaskan, cawe-cawe Jokowi jelang Pilpres bukan berarti memberi dukungan atau endorse kepada salah satu bakal Capres ataupun cawapres.
Istilah cawe-cawe politik demi kepentingan negara dan bangsa itu disampaikan Presiden dalam pertemuan dengan para Pemimpin Redaksi Media di Istana beberapa waktu lalu.
Dan hingga kini masih memantik beragam tafsir dan perdebatan.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla juga yakin Presiden paham batasan.
Banyak yang mendukung tapi tak sedikit juga elit politik yang menyayangkan dan berharap Presiden harusnya bersikap netral.
Partai Nasdem juga menilai, cawe-cawe Presiden dalam Pilpres btidak wajar jika bertentangan dengan Undang-Undang.
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin juga sudah menjelaskan konteks pernyataan Presiden soal cawe-cawe politik ini.
Konteksnya adalah Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur, dan adil.
Presiden ingin pemimpin nasional ke depan dapat mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis seperti pembangunan IKN, hilirisasi, transisi energi bersih dan lain-lain.
Namun dua kali klarifikasi ulang yang dilakukan Istana, justru dinilai tidak serta merta menyelesaikan polemik yang terjadi.
Berkaitan atau tidak, pertengahan mei lalu Presiden Joko Widodo sebenarnya sudah menyampaikan kode kuat dalam musyawarah rakyat di hadapan pendukungnya.
Sesuai klarifikasi yang disampaikan Istana, Jokowi ingin memastikan pemimpin selanjutnya mau dan mampu melanjutkan program-program pembangunan strategis yang menjadi warisan kepemimpinannya.
Meski urusan Capres adalah urusan partai politik, yang jelas transisi kepemimpinan nasional harus berjalan baik dan dilakukan dalam kontestasi yang jujur dan sehat.
Penulis : Shinta-Milenia
Sumber : Kompas TV