Rencana Pembentukan Bursa CPO Indonesia, Sudah Sampai Mana?
Vod | 14 Maret 2023, 16:17 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Sebagai negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia, harga sawit di Indonesia masih mengacu pada bursa Malaysia. Kini Pemerintah pun tengah menggodok rencana pembentukan bursa CPO.
Indonesia adalah penghasil CPO terbesar di dunia, dan Indonesia memberikan kontribusi terbesar bagi kebutuhan CPO di dunia.
Akan tetapi, harga patokan ekspor kita masih mengacu pada harga yang ada di bursa Rotterdam maupun bursa di Malaysia.
Baca Juga: Usia Tokoh yang Namanya Masuk Bursa Bakal Capres-Cawapres: Prabowo Paling Senior, AHY Termuda
“Jadi sebetulnya ini bukan masalah soal harga acuan sendiri saja, tetapi disisi lain yang lebih besar adalah kita menginginkan tata kelola perdagangan CPO ini akan lebih baik, lebih transparan, dan semua orang bisa melihat bagaimana alur perdagangan dari CPO ini,“ ujar Kepala Bappebti Bapak Didid Noordiarmoko pada Selasa (14/3/2023).
Didid menjelaskan bahwa Indonesia sudah memiliki dua bursa komoditi yakni bursa berjangka Jakarta dan bursa komoditi derivatif Indonesia (BKDI).
Kedua Bursa ini perdagangan atau volume CPOnya masih sangat kecil, sehingga tidak mampu menjadi harga acuan.
Kalau harga CPO ini transparan, maka kita bisa melihat harga CPO dan kebutuhan dalam negeri kita sehingga maksimal ekspor kita.
“Harapannya bulan Juni nanti target kami memasukan CPO ke dalam bursa, setelah 2 bulan ada price discovery yang akan ada banyak pembeli ketemu dengan banyak penjual, setelah price discovery akan ada price reference untuk harga patokan pajak, harga tbs, dan lain sebagainya,” kata Didid.
Penulis : Sadryna Evanalia Editor : Theo-Reza
Sumber : Kompas TV