Pelabuhan Merak dan Bakauheni Sempat Ditutup Sementara Akibat Angin Kencang dan Gelombang Tinggi
Vod | 23 Desember 2022, 05:30 WIBBANTEN, KOMPAS.TV - Akibat diterjang angin kencang dan gelombang tinggi, sejumlah kapal yang hendak sandar di dermaga eksekutif, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, tak bisa melakukan aktivitas bongkar muat.
Akibatnya, Pelabuhan Merak dan Bakauheni ditutup sementara.
Puluhan bus dan ratusan mobil pribadi yang hendak menyeberang ke Pulau Sumatera, tertahan hingga menumpuk di Dermaga Eksekutif, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.
Hal ini disebabkan kapal yang hendak membawa para pengguna jasa tersebut tak bisa sandar akibat gelombang tinggi beserta angin kencang yang menerjang kawasan ini.
Imbasnya, banyak kendaraan pribadi yang hendak melanjutkan perjalanan ke Pulau Sumatera menumpuk lantaran tak bisa berangkat sesuai jadwal.
Situasi di Pelabuhan Merak terpantau ramai dengan kendaraan dan pemudik pejalan kaki.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang kapal pada angkutan natal tahun baru, pengelola Pelabuhan Merak menambah daya tampung kantung parkir dermaga.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Penumpang dan Cegah Calo, Pelabuhan Makassar Siapkan Posko saat Nataru
Total penumpang yang menyeberang dari jawa ke Sumatera selama lima hari terakhir, tercatat 195.042 orang atau naik 7 persen dari tahun lalu.
Sementara aktivitas pelayaran di Pelabuhan Bakauheni, Lampung dihentikan hingga waktu yang belum ditentukan akibat cuaca buruk.
Kapal dilarang berlabuh karena membahayakan keselamatan.
Kondisi ini membuat ribuan kendaraan menumpuk di Dermaga 1 hingga Dermaga 7.
Sore kemarin (22/12), gelombang tinggi terjadi di selat sunda dengan ketinggian 6 meter.
Balai pengelola transportasi darat, BPTD Bakauheni menghentikan aktifitas kapal yang akan berlayar, mulai pukul 19.00 WIB sampai batas waktu batas waktu yang tidak ditentukan.
Para penumpang pun diharapkan bersabar menunggu hingga kondisi gelombang laut membaik.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV