Pembunuh Bertroli Disebut Punya Trauma Masa Kecil, Psikolog: Tak Bisa Dijadikan Pembenaran
Vod | 25 Oktober 2022, 00:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Hasil tes psikologi Christian Rudolf Tobing, mengungkap emosi pelaku yang meledak-ledak bisa jadi karena trauma mendapatkan kekerasan di masa kecil dari orangtua.
Menurut Psikolog Forensik Reza Indragiri Amriel, trauma sama kecil tidak bisa dijadikan sebagai pembenaran apa lagi menghapus kesalahan pelaku kejahatan.
Baca Juga: Christian Tobing, Pelaku Pembunuh Sadis Bertroli Terancam Hukum Mati
Reza menyebut, trauma adalah satu hal lain, sedangkan kejahatan diyakini merupakan proses belajar. Entah dari hasil observasi atau renungan.
Reza juga menegaskan, trauma masa masa silam sama sekali bukan situasi yang bisa membuat orang lolos dari tindak pidana.
Sementara itu, dari hasil pemeriksaan penyidik pelaku mengaku sakit hati kepada korban dan 2 rekannya yang juga jadi target pembunuhan.
Sebelumnya, diketahui 17 Oktober 2022 dari rekaman CCTV pelaku menjemput korban diajak ke apartemen di Jakarta Pusat dengan dalih membuat konten podcast seolah-olah korban adalah korban penculikan.
Seusai membunuh, pelaku terlihat tersenyum dalam lift.
Penulis : Natasha-Ancely
Sumber : Kompas TV