Komnas HAM Kirim Tim Pemantau Investigasi ke Malang, Periksa Aspek Hak Asasi Manusia
Vod | 3 Oktober 2022, 14:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Komnas HAM ikut buka suara terkait tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Komnas HAM meminta pemerintah memastikan penanggulan kesehatan dan layanan kemanusiaan pada korban akibat peristiwa ini.
Dalam keterangan resmi yang dirilis oleh Komnas HAM dalam akun YouTube, Ketua Komnas HAM juga menegaskan agar polisi dapat mengusut tuntas tragedi yang memakan korban jiwa ini.
Komnas HAM juga menyesalkan peristiwa ini, di mana Tragedi Kanjurahan ini bisa jadi peristiwa kelam sepak bola Indonesia.
Selain itu, Komnas HAM juga akan mengirimkan Tim Pemantau Investigasi ke lokasi kejadian, terkait aspek hak asasi manusia pascaperistiwa ini.
Mabes Polri mendalami penggunaan gas air mata di Stadion Kanjuruhan Malang apakah sudah sesuai dengan prosedur.
Jika sudah diketahui hasilnya, akan disampaikan ke publik.
Kemarin malam (2/10), aparat menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter ketika situasi sudah tidak kondusif.
Diduga akibat inilah banyak suporter tewas karena sesak napas.
Pakar kesehatan menilai, penggunaan gas air mata saat kerusuhan penonton di Stadion Kanjuruan Malang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Terlebih kandungan dalam gas tersebut langsung dirasakan oleh manusia, terutama pada mata dan pernapasan.
Penembakan gas air mata oleh polisi saat ricuh penonton usai pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya, ternyata berbahaya bagi kesehatan; terlebih situasi dalam stadion yang penuh sesak.
Penulis : Edwin-Zhan
Sumber : Kompas TV