Soal Rekayasa Sambo, Anggota Komisi III Soroti Kultur Polri: Bahu-Membahu Menutup Kejahatan
Vod | 24 Agustus 2022, 12:04 WIBJAKARTA, KOMPAS TV - Anggota DPR RI Komisi III Fraksi NasDem Taufik Basari soroti kultur Polri dalam pusaran kasus Ferdy Sambo.
Hal tersebut disampaikan Taufik di hadapan Kapolri dalam RDP Komisi III dan Kapolri terkait kasus pembunuhan Brigadir Yoshua dengan tersangka Ferdy Sambo.
"Andai ketika peristiwa terjadi, pelaku punya jiwa satria. Kalau pelaku punya jiwa satria, dia akan menyampaikan telah melakukan pembunuhan," ucap Taufik, Rabu (24/8).
Baca Juga: Usut Kasus Kematian Brigadir J, Kapolri: CCTV Hilang Diambil Anggota Propam dan Personel Bareskrim
"Tapi sayangnya jiwa satria itu tidak ada, jadi seperti ini. Kultur Tribrata harus kita pertanyakan," lanjutnya.
Taufik juga menyoroti hak diskresi yang dimiliki anggota Polri dalam melaksanakan tugas.
Tanpa menolak perintah atasan, Taufik melihat dalam rekayasan kasus para anggota seperti bahu-membahu dalam melakukan kejahatan.
"Menjadi pertanyaan, ketika personil-personil yang terlibat dalam kasus ini tidak menggunakan diskresinya untuk menolak perintah untuk melakukan kejahatan, padahal doktrinnya personil Polri itu punya diskresi kalau perintahnya melawan hukum," ucap Taufik.
"Ini menjadi pertanyaan, apakah sudah jadi kultur apakah saling bantu-mebnatu dalam kejahatan ini bisa terjadi," lanjutnya.
"Menutupi kasus, kerja sama, bahu membahu menutup kejahatan,"
Hari ini (24/8) Kapolri menghadap Komisi III dalam rapat dengar pendapat (RDP) terkait kasus pembunuhan berencana dengan tersangka eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Video Editor: Firmansyah
Penulis : Muhammad-Fajar-Fadhillah
Sumber : Kompas TV