Penyebab Suhu Lebih Dingin di Sejumlah Wilayah Akhir-Akhir Ini, Begini Penjelasan BMKG
Sinau | 27 Juli 2022, 22:24 WIBKOMPAS.TV-Akhir-akhir ini suhu lebih dingin melanda di beberapa wilayah, terutama saat menjelang pagi hari.
“Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju periode puncak musim kemarau” terang Miming Saepudin, Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dan Puncak musim kemarau di Indonesia, terjadi mulai bulan Juli-September mendatang.
Miming menjelaskan, periode puncak musim kemarau ditandai oleh pergerakan angin dari arah timur yang berasal dari Benua Australia.
Pada bulan Juli, wilayah Australia sedang dalam periode musim dingin. Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.
Melansir Kompas.com, kondisi ini menyebabkan suhu di beberapa wilayah Indonesia, utamanya di bagian selatan katulistiwa seperti Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara jadi lebih dingin.
Selain akibat dari angin Australia, minimnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara.
Mempengaruhi suhu dingin yang terjadi saat malam hari.
Hal ini karena tidak adanya uap air dan air yang menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.
Tak hanya itu, menurut Miming, awan langit yang cenderung bersih menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang.
Langsung dilepaskan ke atmosfer luar, sehingga udara dekat permukaan lebih dingin.
Fenomena suhu udara dingin biasa terjadi setiap tahunnya, dan sejauh ini kondisi musim kemarau di Indonesia masih normal.
Baca Juga: Suhu Dingin di Beberapa Daerah, Ini Penjelasan BMKG
Editor Video & Grafis: Dimas WPS
Penulis : Sunbhio-Pratama
Sumber : Diolah dari berbagai sumber