Kisah Seorang Nenek Hidup Bersama Anak dan Cucunya di Sebuah Rumah yang Ditutup Lembaran Plastik!
Vod | 15 Juli 2022, 14:50 WIBCIANJUR, KOMPAS.TV - Berdinding bilik berlubang, dengan atap berongga yang menganga serta pintu yang hanya ditutup lembaran-lembaran plastik, di rumah ini lah Idah warga Kampung Pasir Taman, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tinggal bersama anak, menantu dan cucunya.
Bilik bambu berlubang membuat para penghuni rumah kerap tidur kedinginan, ditambah apabila musim hujan tiba air bocoran atap membasahi sebagian rumah.
Idah juga biasa memasak di dapur yang berada di luar rumah.
Karena serba kekurangan, ia harus memasak dengan menggunakan kayu bakar dan peralatan sedadanya.
Sementara itu toilet juga berada di luar, terpisah dengan rumah dan hanya ditutupi kain sarung.
Kemiskinan menjerat Idah dan keluarganya selama berpuluh-puluh tahun.
Ia dan keluarga kerap kesulitan untuk memenuhi pokok kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Kisah Hidup Tetsuya Yamagami, Pembunuh Shinzo Abe: Suatu Kelompok Agama Menghancurkan Keluarganya
Apabila tidak ada beras mereka kerap makan umbi-umbian yang mereka tanam.
Agar bisa terus melanjutkan hidup, nenek berusia 52 tahun ini biasanya membuat bungkus tanaman dari daun pisang.
Biasanya ia mendapatkan Rp15 ribu untuk tiga ribu bungkus.
Sementara itu, untuk keperluan yang lainnya mengandalkan penghasilan sang menantu sebagai sopir angkutan umum.
Meski telah lama hidup miskin, keluarga Idah tak persah sekalipun tersentuh program bantuan pemerintah seperti, bantuan pangan nontunai, program keluarga harapan, hingga bantuan sosial tunai.
Bukan hanya kesulitan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, anak dan cucu Idah kebanyakn juga putus sekolah, karena tidak memiliki biaya untuk melajutkan ke jenjang sekolah menengah pertama.
Karena usia yang tak lagi muda, Idah juga kini mulai sakit-sakitan.
Bantuan pemerintah bisa jadi harapan satu-satunya bagi Idah untuk bertahan hidup di tengah kemiskinan.
Penulis : Aisha-Amalia-Putri
Sumber : Kompas TV