Laporan Jurnalis Harian Kompas: Korban Terus Berjatuhan, Bangunan Sipil Juga Diserang Rusia
Vod | 4 Juli 2022, 01:15 WIBKHARKIV, KOMPAS.TV - Perang Rusia-Ukraina terus memanas. Di wilayah timur sekitar perbatasan Rusia Ukraina terus terjadi ledakan.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov mengatakan selama tiga hari terakhir pasukan Rusia telah menguasai kilang, tambang, dan pabrik gelatin.
Pihak Rusia mengklaim ada 190 korban tewas dari pihak Ukraina.
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan Rusia di wilayah Odesa menghancurkan apartemen dan pemukiman warga sipil.
Zelenskyy mengatakan setidaknya ada 3 rudal Anti-Kapal KH-22 milik Rusia yang menghantam sebuah gedung apartemen 9 lantai yang menampung sekitar 160 orang.
Ukraina mengartikan serangan itu sebagai balasan atas pasukan Rusia yang dipaksa keluar dari Pulau Ular sehari sebelumnya.
Penduduk lokal Kota Serhiivka, Odesa mempertanyakan serangan rudal rusia yang merusak rumah mereka, karena mereka menyatakan bahwa tidak ada personel "militer" atau "separatis" di wilayah itu.
Kejaksaan Agung Ukraina mencatat setidaknya 2.102 sekolah hancur dan 344 anak tewas di wilayah Ukraina sejak perang meletus pada 24 Februari 2022.
Rusia telah berulang kali mengklaim bahwa militernya menargetkan situs penyimpanan bahan bakar dan fasilitas militer, bukan daerah pemukiman sipil.
Meskipun Rudal Rusia baru-baru ini menghantam sebuah gedung apartemen di Kyiv dan sebuah pusat perbelanjaan di pusat Kota Kremenchuk.
Sementara itu, Badan Pengungsi PBB yaitu UNHCR mencatat lebih dari 5 juta warga Ukraina meninggalkan negaranya dan menjadi pengungsi di beberapa negara Eropa.
Penulis : kharismaningtyas
Sumber : Kompas TV