Pengamat Politik, Adi Prayitno Sebut Tarik-Menarik Kader Parpol Sangat Terasa Jelang Pilpres 2024
Vod | 23 Juni 2022, 12:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pemilu 2024 memang masih 20 bulan lagi, namun ruang persaingan antar partai politik untuk memikat hati pemilih sebelum hari pemungutan suara (14 Februari 2024) semakin sempit.
Survei Litbang Kompas pada 26 Mei hingga 4 Juni 2022 lalu merekam hal ini.
Survei dilakukan pada seribu dua ratus responden yang dipilih secara acak, menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan “margin of error” 2,8 persen.
Jika dilihat dari hasil survei tren elektabilitas, Partai Demokrat yang selama survei 2020 hingga 2021 berada di papan tengah atau meraup 3 hingga 10 persen suara; kini bergeser naik ke papan atas dengan suara di atas 10 persen.
Sementara elektabilitas PDI-P, Golkar, dan Gerindra tetap berada di papan atas meski masih fluktuatif, dibanding survei sebelumnya.
Di peringkat papan tengah, Nasdem, PAN, dan Perindo justru naik elektabilitasnya dibanding survei sebelumnya pada Januari lalu.
Sementara itu, elektabilitas PKS sedikit turun dan PKB relatif tetap.
Nasib kurang menguntungkan justru terjadi pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang sebelumnya masuk papan tengah kini merosot ke papan bawah dengan raihan 2 persen suara.
Secara detail, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Gerindra, dan Demokrat masih menjadi partai dengan elektabilitas tertinggi.
PDI-P meraih 22,8 persen, Gerindra 12,5 persen, Demokrat 11,6 persen, dan Golkar 10,3 persen.
Untuk parpol papan tengah diisi PKB dengan 5,4 persen, PKS 5,4 persen, Nasdem 4,1 persen, PAN 3,6 persen dan Perindo 3,3 persen.
Sedangkan papan bawah diisi PPP 2 persen dan diikuti Hanura, PSI, PBB, Garuda, Berkarya, PID, Masyumi dan Gelora.
Penulis : Edwin-Zhan
Sumber : Kompas TV