Titik Ketinggian Metode Rukyat Berubah Jadi 3 Derajat, Ini Penjelasannya
Vod | 1 Mei 2022, 19:24 WIBKOMPAS.TV – Kementerian Agama (Kemenag) segera menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1443 Hijrian pada Minggu (01/05).
Sidang isbat yang digelar Kemenag berlangsung dalam tiga tahap.
Tahap pertama jam 17:00 yaitu seminar penyampaian posisi hilal, setelah itu jam 18:00 berlangsung sidang isbat yang dilakukan secara tertutup.
Baca Juga: Idul FItri Lebih Awal dari Pemerintah, Tarekat Naqsyabandiyah Gunakan Metode Ini
Sidang ini akan dilakukan oleh Menteri Agama berserta jajaran, tamu undangan, perwakilan Komisi VIII DPR, dan duta besar negara sahabat.
Kemenag mengubah kriteria penentuan awal bulan Hijriah. Kriteria ini mengacu pada hasil kesepakatan Menteri Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021.
Peneliti Ahli Utama Astronomi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Thomas Djamaluddin menjelaskan, dulu kriteria tinggi minmal 2 derajat dengan elongasi 3 derajat.
Tetapi setelah dianalisis secara astronomi data tersebut dianggap kurang sahih dibandingkan dengan data-data global.
Itu sebabnya kriteria lama dianggap terlalu rendah, kemudian disempurnakan degan kritetia baru berdasarkan data astronomi yaitu elongasi 6,4 derajat, dengan ketinggian 3 derajat.
Penulis : Natasha-Ancely
Sumber : Kompas TV