Mengurai Taktik Demonstran Hong Kong: Leaderless Resistance
Sinau | 25 April 2022, 17:35 WIBKOMPAS.TV- Ada hal menarik dari rangkaian aksi para demonstran di Hong Kong sekitar 2 tahun lalu. Mereka menggunakan taktik leaderless resistance atau perlawanan tanpa pimpinan. Taktik leaderless resistance adalah konsep yang digagas oleh Kolonel Ulius Louis Amoss, seorang mantan perwira intelijen AS, pada awal 1960-an.
Amoss melihat konsep leaderless resistance dapat efektif mencegah sekaligus menghancurkan penghancuran sel-sel perlawanan di Eropa Timur di bawah kendali Uni Soviet.
Pada 1983, seorang anggota Ku Klux Klan (KKK), Louis Beam, sempat mengulas kembali konsep leaderless resistance dalam sebuah esainya
Beam berpendapat, perlawanan tanpa pimpinan adalah teknik yang tepat bagi kaum nasionalis kulit putih untuk melawan pemerintahan AS
Bagaimana taktik Leaderless Resistance dapat berjalan efektif jika tidak ada komando yang terorganisir?
Jawabannya, sebagaimana diulas dalam laporan BBC tahun 2019, para demonstran di Hong Kong menggunakan aplikasi pesan terenkripsi seperti Telegram atau Airdrop
Untuk menghindari penangkapan, mereka menggunakan telepon genggam model lama, ratusan kartu SIM, tidak memakai ATM, serta membuat beragam akun untuk mengaburkan identitas
Editor Video & Grafis: Dimas WPS
Penulis : Dimas-Wira-P
Sumber : diolah dari berbagai sumber