Menteri Tak Perlu Mundur saat Nyapres ? Pengamat Politik Sebut Fasilitas Negara Rentan Dimanfaatkan
Vod | 17 April 2022, 22:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Dua tahun jelang Pilpres 2024, pembicaraan mulai hangat, termasuk kabar empat menteri yang disebut mau “nyapres”.
Seperti apa peluang dan risikonya?
Empat menteri kabinet Indonesia Maju disebut-sebut berniat maju di Pilpres 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan para menteri setelah ditanya oleh Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo yang diungkap politisi PDI-P.
Menko Polhukam Mahfud MD menyebut, keinginan maju di Pilpres adalah hak setiap menteri, dan baru diwajibkan mundur dari jabatan saat resmi ditetapkan KPU.
Berdasarkan Survei Litbang Kompas dari 17-30 Januari 2022 lalu, elektabilitas menteri untuk Pilpres 2024 mencatat Prabowo Subianto di angka 26,5 persen, Sandiaga Uno di 4,9 persen, Tri Rismaharini di 2,6 persen, dan Erick Thohir di 1,1 persen.
Sebaliknya, Anggota Komisi II DPR dari Fraksi PKS, Mardani Ali Sera menilai tugas berat para menteri berpotensi gagal, jika tidak mundur saat bersiap maju Pilpres.
Lantas, seperti apa peluang nama para menteri yang disebut akan maju di Pilpres 2024?
Kompas TV bahas bersama Saan Mustofa, Sekretaris Fraksi Nasdem DPR
II; dan Ujang Komaruddin, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia.
Penulis : Edwin-Zhan
Sumber : Kompas TV