Masinton Minta Luhut Mundur Karena Sudah Buat Gaduh, Ada Pihak yang Ingin Menjerumuskan Presiden?
Vod | 12 April 2022, 20:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - BEM UI menggelar aksi di depan gedung Balai Sidang Kampus, saat Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, tengah mengisi kuliah untuk mahasiswa, di kampus UI, DEPOK, JAWA BARAT.
Massa yang tergabung dalam BEM UI dan BEM fakultas menggelar aksi dengan membawa buket bunga serta bendera kuning sebagai tanda matinya demokrasi.
Mereka berorasi menyuarakan dua isu, salah satunya soal wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Luhut bersama Rektor UI Ari Kuncoro sempat menemui massa dan memberikan sedikit penjelasan.
Baca Juga: Mahasiswa Tuntut Tanggung Jawab Luhut Binsar Pandjaitan Terkait Pernyataan Soal 'Big Data'
Saat ditanya terkait big data, Luhut mengatakan pihaknya punya hak untuk tidak menyebarkan hal itu.
Massa yang tidak puas dengan jawaban Luhut, tetap melakukan orasi.
Setelah selesai dialog dengan mahasiswa, Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan langsung meninggalkan area kampus UI di Depok, Jawa Barat.
Sementara itu, sebagai partai penguasa dan pemenang pemilu 2019 lalu, PDI Perjuangan mengklaim secara tegas sudah menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Politisi PDI-P Masinton Pasaribu menyebut pihak yang selama ini menggaungkan wacana penundaan pemilu, ingin menjebloskan presiden Jokowi, dan mematikan demokrasi.
Benarkah PDI-P menyuarakan agar menteri yang membahas "big data" untuk mundur, agar tidak menjerumuskan Presiden Jokowi?
Kita bahas bersama politisi PDI-P Masinton Pasaribu, juga ada Faldo Maldini, Stafsus Mensesneg.
Penulis : Dea-Davina
Sumber : Kompas TV