Puluhan Dosen SBM ITB Mogok Mengajar Sejak 8 Maret 2022, Bagaimana Dampaknya kepada Mahasiswa?
Vod | 11 Maret 2022, 12:54 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Gara-gara konflik berkepanjangan dengan Rektorat Institut Teknologi Bandung (ITB), puluhan dosen sekolah bisnis manajemen Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) ITB mogok mengajar sejak 8 Maret 2022 lalu.
Di tengah musim ujian tengah semester ini, mahasiswa diminta untuk belajar mandiri tanpa ada kelas luring maupun daring; orang tua mahasiswa pun angkat bicara.
Kegelisahan para orang tua mahasiswa SBM ITB ini bukan tanpa alasan.
Dengan kewajiban membayar uang kuliah paling tinggi dari seluruh fakultas yang ada di kampus ITB, kini kelanjutan studi anak-anak mereka justru buram.
Pasalnya, para dosen fakultas SBM ITB mogok mengajar sejak Selasa (8/3).
Para orang tua mahasiswa pun menuntut agar Majelis Wali Amanat (MWA) ITB segera menyelesaikan masalah ini.
Aksi mogok para dosen SBM ITB ini merupakan imbas konflik berkepanjangan dengan pihak rektorat ITB yang pada awal Maret ini mencabut hak swakelola dan otonomi keuangan fakultas SBM yang sudah berlaku sejak SBM berdiri pada tahun 2003 silam.
Pihak rektorat ITB beralasan, pencabutan hak swakelola dan otonomi keuangan fakultas SBM ITB dilakukan berdasarkan temuan badan pemeriksa keuangan tahun 2018 lalu.
Namun, pihak dosen SBM menilai, keputusan Rektor ITB yang mencabut hak swakelola ini dilakukan secara sewenang-wenang tanpa musyawarah dan dialog dengan pihak Dekanat SBM; sejak masalah dasar hukum otonomi pengelolaan keuangan ini bergulir November 2021 lalu.
Pada 2 Maret 2022, Jajaran Dekanat SBM bahkan telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Rektor.
Menanggapi aksi mogok para dosen SBM, lewat siaran pers tertulis 10 Maret lalu, Kepala Biro Komunikasi dan Humas ITB, Naomi Haswanto menyatakan, ITB tetap melakukan seluruh upaya terbaik untuk menjalankan seluruh program akademik agar tidak merugikan mahasiswa.
Penulis : Edwin-Zhan
Sumber : Kompas TV