Apakah Wacana Amendemen Konstitusi Akan Game Over ? - OPINI BUDIMAN
Opini budiman | 12 Maret 2022, 08:55 WIBUntuk ketiga kalinya, Presiden Jokowi bersuara menyikapi polemik, perpanjangan masa jabatan Presiden, dan amendemen konstitusi sebagaimana dilemparkan orang-orang dekatnya.
Tiga ketua umum partai politik telah mengusulkan penundaan pemilu 2024, seorang menteri Jokowi juga telah mengusulkan pemilu ditunda.
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) malah mengusulkan masa jabatan Presiden Jokowi tiga periode melalui amendemen konstitusi.
Ada apa di balik itum semua? Banyak spekulasi liar di sana.
Apakah wacana amendemen konstitusi akan game over, setelah Presiden Jokowi bersuara? Apakah penundaan pemilu akan bisa dilakukan?
Dikutip harian kompas, sabtu 5 maret 2022, Presiden Jokowi menegaskan “Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan, menteri atau partai politik. Karena ini kan demokrasi. Tetapi kalau sudah pada pelaksanaan, semua harus tunduk dan taat pada konstitusi. “
Bahasanya: normatif.
Pada 15 maret 2021, Presiden Jokowi menanggapi wacana yang sama. Presiden mengatakan: “Bolak-balik sikap saya enggak berubah, saya tegaskan saya tidak ada niat. Tidak juga berminat, menjadi Presiden tiga periode. Konstitusi mengamanatkan dua periode, itu yang kita jaga bersama-sama.”
Bahasa saya: lebih tegas tidak mau tiga periode.
Sedang pada 2 desember 2019, Presiden Jokowi mengatakan: “Yang ngomong Presiden tiga periode itu artinya tiga. Satu ingin menampar muka saya. Kedua ingin cari muka, padahal saya sudah punya muka, ketiga ingin menjerumuskan. “
Pernyataan 2 desember 2019, itu keras dan tegas.
Tanggapan terakhir Presiden Jokowi, menimbulkan penafsiran berbeda. Ada yang menyikapi bahwa Presiden Jokowi tidak berminat dan taat konstitusi.
Penulis : Muhammad-Fajar-Fadhillah
Sumber : Kompas TV