Dialog: Dampak Konflik Rusia-Ukraina, Harga Emas dan Minyak Dunia Melejit!
Vod | 7 Maret 2022, 14:10 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Harga komoditas dan energi terus memanas seiring ketidakpastian konflik Rusia-Ukraina, penawaran dan permintaan menjadi tak seimbang.
Investor pun mencari aset aman alias safe haven untuk mengamankan aset-aset mereka, dampaknya harga-harga jadi beterbangan.
Tak hanya karena konflik Rusia Ukraina sebenarnya, kenaikan harga emas dunia juga dipicu inflasi yang melonjak.
Permintaan pelaku pasar terhadap aset safe haven pun akhirnya meningkat,
dalam sepekan harga emas dunia naik 4 persen.
Pergerakan harga emas dunia juga akan dibayangi rencana bank sentral Amerika Serikat, yang berpotensi besar menaikkan suku bunga di bulan ini, saat menggelar pertemuan Federal Open Market Committee, FOMC.
Dampaknya ke Indonesia, harga emas antam harganya semakin mentereng.
Namun perlu diingat, ini adalah harga beli emas.
Baca Juga: Dampak Invasi Rusia Ke Ukraina : Saham Moskow Disuspen, Hingga Melejitnya Harga Minyak Dunia!
Sementara harga buyback atau harga jual saat ini ada di kisaran Rp912 ribuan per gramnya.
Tak hanya emas yang mencrang harganya karena kondisi geopolitik Rusia-Ukraina, harga minyak pun masih enggan turun.
Per 3 Maret 2022, minyak dunia jenis West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman April menyentuh USD 107 per barel.
Jika dibanding 5 tahun lalu, harga WTI telah melonjak 89,92 persen, dibanding harga pada Januari 2017 yang masih di angka USD 49 per barel.
Sementara harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman April, tembus USD 110 per barrel per 3 Maret 2022.
Dalam 5 tahun terakhir, harga Brent telah naik 78,39 persen, dari USD 51 ber barel pada Januari 2017.
Harga minyak makin melonjak, pasca Amerika Serikat dan beberapa negara sekutunya menjatuhkan sanksi-sanksi ekonomi ke Rusia.
Meski sebenarnya sanksi tidak ditujukan ke sektor minyak dan gas, namun dampak dan ancaman pada krisis pasokan kedua energi tersebut akan semakin berkembang ke depan.
Penulis : Aisha-Amalia-Putri
Sumber : Kompas TV